Monday 7 January 2013

ANATOMI FISIOLOGI SISTEM ENDOKTRIN

Ada 2 tipe kelenjar dalam tubuh :
1)    Kelenjar exokrine
2)    Kelenjar endokrin
Hanya kelenjar endokrin dibicarakan dalam sistim ini. Sekret kelenjar exokrin ke dalam rongga misalnya, kelenjar keringat ke permukaan kulit, kelenjar liur mengalir ke rongga mulut.
Daftar kelenjar endokrin dan organ target mereka terus menerus untuk pertumbuhan. Nama, lokasi-lokasi dan fungsi-fungsi kelenjar endokrin (Table)
KELENJAR ATAU HORMON-HORMON

I.    ANTERIOR PITUITARY :
v Thyroid stimulating hormone (TSH)
v Adrennocorticotropic hormon (ACTH)
v Felide stimulating hormon (FSH)



v Luteinizing hormon (LH)











v Melanoclyte stimulating hormon (MSH)

·         Growth Hormone (GH)






·         Prolactin (Latogenic Hormone)


II.   POSTERIOR PITUITARY :
v Antidiuretic Hormone (ADH)
v Oxytocin




III. HYPOTHALAMUS
v Releasing hormon-hormon (banyak)

v Inhibisi Hormon-hormon (banyak)

IV. THYROID
v Thyroxine (T4) dan Triodothyronine (T3)
Calcitorin 



V.  PARATHYROID
v Hormon parathyroid (PTH)



VI. KORTEX ADRENAL
v Mineralocolticoid (Aldosteron)

v Glucocolticoid (coltison) (Hydrocoltisol)





v    Hormon Sex (Androgen)



VII.  MEDULA ADRENAL
v Epinephine (adrenaline) dan norepinephrine

VIII. PULAU-PULAU PANKREAS
vGlucagon

v Insuline


IX.    OVRIUM
v Estrogen




X.     TESTIS
v Testoteron


XI.    THYMUS
v    Thymus

XII.  PLACENTA
v Ghorionic gonadotropin
v Estrogen
v Progesteron

XIII. PINEAL
v       Melatonin





XIV.JANTUNG (ATRIUM)
v    Hormon Natriuretik Atrial (ANH)

FUNGSI


v Hormon tropic, menstimulasi sekresi   thyroid.
+ Hormon tropic, menstimulasi sekresi  hormon karteks adrenal.
v Hormon tropic,
P. Menstimulasi perkembangan follikel-follikel ovarium dan sekresi estrogen.
L. Mentimulasi tubulus seminiferus testis untuk tubuh dan hasilkan sperma .
HORMON TROPIC,
p. – Menstimulasi maturasi follikel ovarium dan ovum.
v Menstimulasi sekresi estogen, memicu ovolusi.
v Menstimulasi perkembangan korpiluteum (Luteinization)
 L. Menstimulasi sel-sel interstisia testis untuk sekresi testoteron
v Menstimulasi sistesis & menyebarkan pigmen melanin di kulit.
v Menstimulasi pertumbuhan di semua



organ-organ, mobilisasi molekul-molekul makanan, meningkatkan konsentrasi gluko sadarah.
v Menstimulasi perkembangan payudara selama kehamilan dan sekresi ASI sesudah kehamilan.

- Menstimulasi retensi air oleh kedua ginjal.
v Menstimulasi kontraksi uterus pada akhir kehamilan,
v Menstimulasi pengeluaran ASI dalam ductus-ductus payudara ibu.

v  Menstimulasi pituitary anterior melepaskan hormon-hormon.
v  Menghambat/batasi pituitary anterior sekresi hormon.

- Menstimulasi metabolisme energi dari semua sel-sel tubuh.
v  Membiasi pemencahan tulang, di sebabkan menurunnya konsentrasi calcium konsentrasi.

v  Menstimulasi pemecahan tulang menyebabkan meningkatnya konsentrasi calcium dalam darah



v  Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
v  Stimulasi gluconeogenesis menyebabkan menaiknya konsentrasi glukosa darah. Berefek anti inflamasi,


anti imunitas dan anti allergy.
v  Menstimulasi dorongan sexsual pada wanita, tapi berefek sepele pada laki2.



v  Jangka panjang dan respon-respon sarafsympatheic selama stres.


v  Menstimulasi plygonolysis,
P. Konsentrasi glukosa darah.
v  Meningkatkan masuknya glukosa, dalam semua sel-sel.
L. Konsentrasi glukosa darah.

v  P. Perkembangan dan pertahankan karakteristik sex pada wanita.
v  L. Kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk kehamilan.

v  Meningkatkan pertumbuhan dan pertahankan karakteristik sex pria.



v  P. Perkembangan sel-sel sistim  immun.


v  Peningkatan kondisi-kondisi yang dibutuhklan selama kehamilan dini.

v  Membatasi hormon-hormon tropic Yang berefek ke ovarium.
v  Terlibat dalam waktu internal tubuh.




v  Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.


Lokasi dari kelenjar endokrin dan fungsi dari hormon yang dihasilkan
Thyroid dan Parathyroid
 
Pineal
Pituitary
 
Testis
 
Ovari
 
I

Hormon – hormon yang dihasilkan oleh Hipothalamus dan pituitary

KELENJAR / HORMON
PENGATURAN
FUNGSI
Hipothalamus
ü  Releasing hormon-hormon (banyak)
ü  Inhibisi Hormon-hormon (banyak)



ü  Menstimulasi pituitary anterior melepaskan hormon-hormon.
ü  Menghambat/batasi pituitary anterior sekresi hormon.
Pituitary Anterior ( adenohipofise)
ü  Growth Hormon (GH)












ü  Prolactin (PRLH)








ü  Thyroid Stimulating Homone (TSH)




ü  Adrenocorticotropin hormon
(ACTH)












ü  Gonadotropin ;
1)     Folikel Stimulating hormone (FSH)




2)     Luteinizing Hormone

-          Dikontrol oleh GHRH dan GHIH
-          Sekresinya meningkat setelah makan,  dan setelah tidur lelap ( 1-2 jam)
-          Rangsanga lain yang menyebabkan peningkat GH : Latihan, stres, agent kimia : Arginin, clonidine, TRH pada acromegaly, adrenergic antagonis, beta adrenergik antagonis, hypoglikemi.
-          Sekresinya menurun pada hyperglikemia

§  Dikontrol oleh PRH dan PIH
§  Sekresinya meningkat  beberapa jam selama tiidur.
§  Rangsangan lain yang menyebabkan peningkatan PRL : Menyusui, stresor, kimia : Estrogen, Clorpromazine : ,

ü  Di kontol oleh ; TRH dan mekanisme negative feed back dari kadar T4 dalam plasma.
Peningkatan T4  menurunkan TSH dan sebaliknya.

§  Dikontrol oleh CRH dan mekaniosme feed back negative dari





kadar kortisol dalam darah.
§  Sekresinya meningkat pada jam 6 dan 8 malam mengikuti ritme  circadian dan disebabkan oleh peningkatan CRH.
§  Stresor fisiologis dan psikologis  seperti hypoglikemi, infeksi, nyeri dan kecemasan meningkatan ACTH.
§  Perubahan kadar cortisol mempengaruhi ACTH : Cotisol meningkat ACTH menurun dan sebaliknya. 


ü  Sekresinya dikontrol oleh GnRH

Organ Target Seluruh tubuh
-          Meningkatkan pembelahan sel
-          Meningkatkan pertumbuhan sel, tulang dan jaringan lunak
-          Meningkatkan glukosa darah dengan menghambat  pengambilan glukosa (Insulin antagonis)
-          Meningkatkan sintesis protein
-          Meningkatkan volume cairan extraceluler dan retensi elektrolit.
-          Meningkatkan lipolisis, kadar asam lemak bebas dan pembentukan keton
-          Bekerja pada semua jaringan tubuh untuk merangsang kerja somatomedin .




Organ target : Payudara, gonads
§  Menstimulasi perkembangan payudara selama kehamilan dan sekresi ASI sesudah kehamilan.
§  Mengatur fungsi reproduksi pada wanita dan pria.






Organ target : Kelenjat tiroid
ü  Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid , mengotrol semua fungsi kelenjar tiroid.




Organ Target : Kortex adrenal
§  Dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan ukuran





dari kortex adrenal

§  Mengotrol pengeluaran glukokorticoid (cortisol) dan androgen adrenal.
§  Berfungsi minimla dalam melepaskan aldosteron















P. Menstimulasi perkembangan follikel-follikel ovarium dan sekresi estrogen.
L. Mentimulasi tubulus seminiferus testis untuk tubuh dan hasilkan sperma .
P – Menstimulasi maturasi follikel  ovarium dan ovum.
 - Menstimulasi sekresi estogen, memicu ovolusi.
-  Menstimulasi perkembangan
 korpiluteum (Luteini zation)
 L. Menstimulasi sel-sel interstisia testis untuk sekresi testoteron

Pituitary Posterior
§  Antidiuretic Hormon (ADH, Vasopresine)





























ü  Oksitosin








Stimulators
§  Rangsangan utama ; meningkatnya  serum osmolalitas melalui osmoresepptor hipothalamic.
§  Hipotensi moderat melalui baroreseptor
§  Stresor ; psiklogis, nyeri mual dan muntah



§  Kimia ; nikotine,
morphine, agent cholinergik
Inhibitord
§  Rangsangan utama ; menurunya serum osmolalitas melalui osmoresepptor hipothalamic.
§  Peningkatan volume dan tekanan darah  moderat melalui baroreseptor
§  Stresor ; psiklogis, nyeri mual dan muntah
§  Kimia ; Alkohol

Stimulators
ü  Menyusui melalui conduksi refleks neurologis dari serat afferent pada puting susu ke hypothalamus
ü  Contraksi Uterus
Inhibitors
ü  Rangsangan alfa adrenergik

ORGAN TARGET : Ginjal
§  Pengatur utama osmolaritas dan volume cairan tubuh
§  Meningkatkan permeabilitas ductus colectikus ginjal sehingga emnyebabkan peningkatan reabsorbsi air.
§  Merangsang intake cairan melalui mekanisme haus.






















ORGAN TARGET ; PAYUDARA DAN UTERUS
  • Menstimulasi perkembangan payudara selama kehamilan dan sekresi ASI sesudah kehamilan.
ü  Meningkatkan kontraksi uterus pada proses persalinan.








Hormon – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar thyroid dan Parathyroid   

KELENJAR / HORMON
PENGATURAN
FUNGSI
ü  Thyrosine (T4) dan Triiodithyronine (T3)
ü  Kadar T3 dan T4  dikontrol oleh TSH
ü  Kehamilan, peningkatan steroid, demam akan meningkatkan kadar T3 dan T4..
ü  Dopamin, GHIH  menurunkan kadar T3 dan T4
ü  Mengatur katabolisme protein, lemak dan karbohidrat dalam semua sel.
ü  Mengatur metabolik rate pada semua sel
ü  Mengatur produksi panas tubuh
ü  Bertindak sebagai insulin antagonis.
ü  Mempertahankan sekresi horomon pertumbuhan dan maturasi tulang
ü  Mempengaruhi perkekmbangan CNS
ü  Dibutuhkan untuk tonus dan kekuatan otot.
ü  Mempertahankan kontraksi jantung, kekuatan kontraksi dan cardiac output
ü  Mempertahankan sekresi pada saluran gastrointestinal
ü  Mempengaruhi pola napas dan penggunaan oksigen
ü  Mempertahankan mobilisasi kalsium
ü  Mempengaruhi produksi sel darah merah
ü  Merangsang perpindahan lemak, mengeluarkan asam lemak bebas dan syntesis colesterol
ü  Mengatur aktivitas sistim saraf pusat
ü  Calsitonin
ü  Rangsangan utama produksi  calsitoonin  adalah tingginya serum kalsium
ü  Rangsangan lain : Gastrin,  calsium dalam makanan.
ü  Menurunkan absorbsi calsium dan phospor pada saluran gastrointestinal.
ü  Menurunkan kadar serum phospat
Parathyroid
·         Parathyroid Hormon








v  Menstimulasi pemecahan tulang menyebabkan meningkatnya konsentrasi calcium dalam darah



Hormon – hormon yang dihasilkan oleh Korteks Adrenal

KELENJAR / HORMON
PENGATURAN
FUNGSI
ü  Glukocortikoid (Cortisol) 
ü  Dikontrol oleh CRH / ACTH
ü  Stresor fisiologis dan psikologis seperti ; Hypoglikemia, hipoksia, nyeri infeksi dan trauma menyebabkan peningkatan cortisol.
ü  Mempertahankan kadar glukosa darah dengan meningkatkan glukoneogenesis dan menurunkan penggunaan glukosa oleh sel.
ü  Meningkatkan katabolisme protein
ü  Meningkatkan lipolisis
ü  Antiinflamatory
ü  Memecahkan colagen
ü  Menurunkan partisipasi limphosit T dalam imunitas seluler dengan menurunkan kadar limphocyte dalam darah
ü  Menigkatkan neutrofil dengan cara meningkatkan pengeluaran dan mengurangi kerusakan
ü  Menurunkan pelepasan antibody baru
ü  Menurunkan eusinofil, basofil dan monocyte
ü  Menurunkan pembentukan antibody baru
ü  Meningkatkan produksi asam lambung dan pepsin
ü  Meningkatkan retensi natrium dan air
ü  Mempertahankan stabilitas emosi
ü  Menurunkan pembentukan scar pada jaringan
ü  Meningkatkan pembentukan RBC
ü  Mineral Cortikoid
(aldosteron)
Dikontorl melalui mekanisme renin – angiotensi
ü  Mempertahankan natrium dan air
ü  Meningkatkan reabsorbsi natrium di tubulus distal
ü  Meningkatkan pengeluaran kalium dan hidrogen di tubulus distal
ü  Androgen
ü  Dikontrol oleh CRH / ACTH
ü  Pada wanita mempengaruhi karakteristik seks sekunder
ü  Pada laki – laki bekerja seperti hormonm steroid gonad





Hormon – hormon yang dihasilkan oleh Medula  Adrenal

MEDULA ADRENAL
Epinephine (adrenaline) dan norepinephrine


v  Jangka panjang dan respon-respon sarafsympatheic selama stres.






Hormon – hormon yang dihasilkan oleh Pulau – Pulau  Langerhans

Glukogon

v  Glykogenolisis
v  Mempertahankan kadar glukosa dalam darah
Insulin

-          Meningkatkatkan masuknya glukosa ke dalam sel
-          Mempertahankan kadar glukosa dalam darah


Hormon – hormon yang dihasilkan oleh Testis dan Ovarium

OVRIUM
Estrogen

v  Perkembangan dan pertahankan karakteristik sex pada wanita.
v  Kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk kehamilan.
TESTIS
Testoteron


v  Meningkatkan pertumbuhan dan pertahankan karakteristik sex pria.








Hormon – hormon yang dihasilkan oleh Thymus, Placenta, Pineal dan Jantung (atrium) 

THYMUS
Thymus

v  Perkembangan sel-sel sistim  immun.
PLACENTA
v  Ghorionic gonadotropin
v  Estrogen
v  Progesteron



Peningkatan kondisi-kondisi yang dibutuhklan selama kehamilan dini.

PINEAL
Melatonin


v  Membatasi hormon-hormon tropic Yang berefek ke ovarium.
v  Terlibat dalam waktu internal tubuh.
JANTUNG (ATRIUM)
v  Hormon Natriuretik Atrial (ANH)


v  Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.







FISIOLOGI SISTIM ENDOKRINE
















Cloud Callout: Kelenjar



Produksi dan penyimpanan hormon, bertanggunjawab terhadap rangsangan spesifik  dan melepaskan hormon ke dalam darah
 










Moon: Sel / Organ Target






Efek biologis dan mekanisme feed back terhadap kelenjar
 
 

















Gambar 2. Mekanisme kerja sistim endokrine secara umum

Sistim endokrine berfugsi dalam tubuh melalui mekanisme produksi dan pelepasan hormon. Hormon  adalah : Substansi kimia yang dikeluarkan kedalam cairan tubuh (Biasanya darah), oleh sekumpulan sel tertentu  yang mengakibat perubahan fisiologis pada tempat lain. Hormon terbagi atas dua yaitu : Hormon protein dan Hormon Steroid. Perbedaan kedua hormon ini terletak pada cara mempengaruhi target sel-sel organ.Hormon dapat dikirim dari jarak yang jauh (pitutari ke Ovarium) dan bisa juga pada jarak yang sangat pendek (dari satu sel – ke sel yang lain dalam pankreas). Bila hormon mempengaruhi sel yang bukan merupakan sel sasaranya  disebut ; Fungsi paracrine. Hormon hanya bisa bekerja pada jaringan / sel yang merupakan reseptornya. Sel atau jaringan yang berespon terhadap  partikel hormon disebut : target cell  atau target tissue.





MEKANISME KERJA HORMON

Berbagai hormon berfungsi untuk mengatur tingkat aktivitas jaringan sasarannya. Agar dapat menjalankan fungsi ini, hormon mengubah reaksi kimia dalam sel, mengubah permiable membran sel terhadap zat tertentu, dan mengaktifkan beberapa mekanisme sel spesifik lain. Banyak hormon melaksanakan fungsinya ini melalui dua mekanisme yang penting yaitu : (1)  Pengaktifan sistim AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu, atau (2) Pengaktifan gel sel yang menyebabkan pembentukan protein intrasel yang memulai fungsi sel tertentu.
1.    Pengaktifan sistim AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi sel tertentu.
Banyak hormon menunjukan efeknya pada sel pertama kali dengan menyebabkan dibentuknya zat 3,5 – adenosin monofosfat siklik (AMP Siklik) dalam sel. Setelah dibentuk, AMP siklik menyebabkan efek hormon pada dalam sel. AMP siklik ini bertindak sebagai mediator hormonal instrasel (Second messenger) . Sedangkan hormon itu sendiri bertindak sebagai First Messenger.


Text Box: Reseptor
 














Gambar 3  : Mekanisme AMP SIKLIK




Hormon merupakan pengatur utama :
v  Metabolisme,
v  Pertumbuhan dan perkembangan,
v  Reproduksi dan banyak aktivitas tubuh lainnya.
v  Mempertahankan homeostasis : cairan dan elektrolit, asam-basa, keseimbangan energi.
v  Hormon-hormon membuat adanya perbedaan antara keadaan normal dan abnormal, Mis. Kerdil (dwarfism), raksasa (gigantism), sterilitas.

MEKANISME KERJA HORMON


Hormon menyebabkan sel-sel target berespon dengan cara khusus.
Dua jenis hormon yaitu :
1.    Hormon protein
2.    Hormon steroid
Hormon protein bekerja sebagi first Massenger (mengeluarkan pesan kimia dari sel-sel pada satu kelenjar endokrin ke reseptor membran khusus yang kuat yang berada di sel-sel organ target).
Reaksi-reaksi dimana molekul-molekul aktif bereaksi dalam sel-sel disebut Second Massenger.
Contoh
Reseptor hormon berinteraksi mengubah molekul-molekul ATP yang energi dalam sel ke dalam siklus AMP (Adenosis Monophospat). Siklus AMP melayani sebagai Second Massenger, memberi informasi ke dalam sel yang mengatur aktifitas sel-sel tersebut. Mis. Siklus AMP menyebabkan sel-sel thyroid berespon dengan mensekresi hormon-hormon Thyroid. Siklus AMP hanya satu dari banyak second massenger yang sudah ditemukan.
Secara singkat :
v  Protein hormon melayani sebagai first massenger yang memberi komunikasi antara kelenjar-kelenjar endokrin dan organ-organ target.
v  Molekul-molekul lain, mis : siklus AMP sebagai second massenger yang memberi komunikasi dalam hormon-hormon sel-sel target
v  Kerja yang sedikit dari hormon steroid yang larut dalam lemak. Mis : estrogen tidak dapat dijelaskan dengan second massenger hypothesis (larut dalam




lemak, hormon steroid bisa langsung lewat membran sel organ target pertama berkombinasi dengan reseptor khusus lalu masuk ke inti sel, mempengaruhi aktivitas sel yaitu bertindak pada gen-gen khusus

Penyalahgunaan steroid (steroid abute)

Beberapa hormon steroid disebut steroid anbolik yang menstimulus pembentukan molekul-molekul besar (anabolisme). Lebih khusus adalah menstimulus pembentukan protein diotot dan tulang. Steroid seperti testoteron dan derivat sintetiknya sering disalahgunakan oleh atlit atau lainnya bila ingin meningkatkan penampilannya (prestasi). Efek anabolik, yang dari hormon meningkatkan massa dan kekuatan otot-otot tulang. Ironisnya penyalahgunaan steroid punya konsekuensi lain, dimana hal ini merusak kontrol feed back negatif normal hormon-hormon diseluruh tubuh dan bisa mengakibatkan kerusakan jaringan, sterilitas, keseimbangan mental dan banyak ancaman kehidupan akibat masalah-masalah metabolik.

Pengaturan sekresi hormon


Pengaturan kadar hormon dalam darah tergantung mekanisme homoestatic special yang disebut feed back negatif.
Prinsip feedback negatif yaitu digambarkan dalam penggunaan hormon insulin. Bila dilepas oleh sel-sel endokrin dipankreas, kadar insulin menurunkan gula dalam darah.
Secara normal yaitu peningkatan kadar gula darah, sesudah makan, sesuda absorpsi gula dari saluran pencernaan. Peningkatan gula darah menstimulus pelepasan insulin dari pankreas.
Insulin membantu memindahkan gula dari darah ke seluruh darah kadar akan menurun, rendahnya kadar gula darah menyebabkan sel-sel endokrin di pankreas menghentikan atau melepaskan produk yang disebut insulin.
Respon ini negatif. Disini terdapat mekanisme homeostatic yang disebut negatif feed back, karena akan mengubah kadar gula darah.




Mekanisme feed back positif, tidak biasa, perubahannya sedikit daripada menyimpannya. Biasanya pengerasan mengancam homeostatic, tetapi pada beberapa situasi sehingga dapat mepertahankan kestabilan tubuh. Misalnya selama persalinan, konstraksi otot menekan janin melewati jalan lahir menjadi sangat kuat akibat mekanisme feed back yang mengatur sekresi hormon oksitoksin.

PROSTANGLANDIN (PGs)

Adalah hormon jaringan penting dan merupakan zat yang kuat dapat meluas pada macam-macam jaringan. PGs berperan penting dalam komunikasi dan mengontrol banyak fungsi tubuh tetapi tidak menemukan defenisi dari satu janin hormon.
Pengertian hormon jaringan sesuai sebab pada banyak PGs diproduksi pada satu jaringan dan diffusi hanya pada jarak pendek yang terjadi pada sel-sel jaringan.
Jenis-jenis hormon mempengaruhi dan mengontrol aktivitas sebagian dasar organ. Jenis-jenis prostaglandin mempengaruhi aktivitas sel-sel sekitarnya.
3 kelas protaglandin :
1.    Protaglandin A (PGA)
2.    Protaglandin E (PGE)
3.    Protaglandin F (PGF)
Protaglandin mempengaruhi seluruh fungsi tubuh yaitu pernapasan, tekanan darah, sekresi gastrointestinal, sistem reproduksi.
Dari penelitian diketahui bahwa protaglandin mengatur sel-sel dengan mempengaruhi siklus AMP.
Protaglandin berperan penting dalam pengobatan kondisi misalnya hypertensi, asthma dan ulcer
Kelenjar Pituitary
Kelenjar yang kecil strukturnya jelas. Meski tak lebih luas dari pe (buncis kacang), tapi kelenjar ini terdapat dua jenis, yaitu :
1.    Anterior pituitary gland (Adenohypophysio)
2.    Posterior pituitary gland (neurohyphopisio)
Perbedaannya :



Adeno = kelenjar, sedangkan neuro = saraf
Adenohyphosi, strukturnya dari kelenjar endokrin, sedangkan neurohyphophitio mempunyai struktur seperti jaringan saraf.
Hormon yang dikeluarkan terletak dalam rongga otak, didalam tulang kelenjar pituitary terletak dalam rongga otak, didalam spenoid, gambaran seperti sadel dan disebut sella turcica. Struktur dasarnya serupa tangkai pituitary, kelenjar mencapai seluruh permukaan otak. Lebih khusus lagi tangkai itu membawa body pituitary ke hypothalamus.

Hormon-Hormon, Kelenjar  Pituritary Anterior


Kelenjar pituritary anterior mensekresi beberap hormon utama. Ke 4 hormon tersebut disebut sebagai hormon tropik, yang menstimulasi kelenjar endokrin lain untuk tumbuh dan mensekresi hormon-hormonnya.
Kelenjar pituitary anterior mengontrol seluruhnya fungsi dan struktur kelenjar al :
Tyroid, kortex adrenal, follikel ovarium dan karpus luteum yang kadang-kadang disebut sebagai kelenjar utama (master gland)
Thyroid stimulating hormon (TSH) bekerja pada kelenjar thyroid yang menstimulus kelompok tyroid untuk menaikan sekresi hormon tyroid.
Hormon adrenocortisotropic (ACTH) bekerja pada kortex dan adrenal yang menstimulus kortex adrenal untuk menaikan ukuran dan mensekresi jumlah besar hormonnya, khususnya sejumlah besar kortisol (hydrokortisol)
Follicle stimulating hormon (FSH) yang menstimulus folikel ovarium pimer untuk mulai tumbuh dan membentuk sperma.
Luteinizing hormon (LH), bekerja bersama-sama FSH dalam beberapa fungsi yaitu Menstimulasi folikel dan ovum untuk jari matur yang komlet
1)    Menstimulasi sel-sel folikel untuk mensekresi estrogen dan menyebabkan ovulasi (robeknya folikel matur dan keluarnya ovum yang sudah matang) Karena fungsi ini LH kadang disebut sebagai hormon ovulasi
2)    LH menstimulasi pembentukan “golden body” (tubuh mas) menjadi corpus luteum, dalam robeknya folikel. Proses ini disebut Luteinizasi
Fungsi ini menyebabkan LH disebut hormon Luteinizing. Pada pria, kelenjar pituitary juga mensekresi LH yang secara formal disebuyt Interstial Cell





Stimulating Hormon (ICSH), karena hormon ini menstimulasi sel-sel dalam testis untuk berkembang dan mensekresi testoteron yang merupakan hormon sex pria
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
Menyebabkan cepat terjadi peningkatan synthesis dan penghancuran pigmen melanin, granulasi pada sel-sel kulit khusus.

Growth Hormon (GH)
Mempercepat penguraian protein (asam amino) dan bergerak keluar dari darah ke sel-sel, dan mempercepat anabolisme sel-sel, dari as. Amino ke bentuk protein jaringan dimana kegiatan ini meningkatkan pertumbuhan normal.
GH berefek pada metabolisme lemak dan KH (karbohidrat) yang mengakibatkan terjadinya katabolisme lemak, tapi katabolisme glukosa kurang berpindah dari darah ke sel-sel dan peningkatan glukosa dalam darah. Maka GH dan Insulin bekerja perlawanan terhadap glukosa darah. Insulin menyebabkan penurunan glukosa darah, sedangkan Gh menyebabkan peningkatan glukosa darah.
            Terlalu banyak insulin dalam darah menyebabkam hypoglicemis (konsentrasi gula darah kurang dari normal). Terlalu banyak GH mengakibatkan Hypergcemia mengakibatkan konsentrasi glukosa darah naik lebih dari normal.

Hormon Prolactin (hormon lactogenic)

Yang selama kehamilan merangsang perklembangan payudara sebagai persiapan lactasi (produksi ASI). Sesudah melahirkan prolactin menstimulasi payudara untuk mulai menghasilkan ASI, sehingga disebut juga hormon lactogenic.
Riangkasan :            Organ-organ target dan fungsi dari hormon pituitary anterior.

Abnormalitas Growth Hormon

Hypersekresi Gh pada tahun=tahun dini kehidupan yang kondisinya disebut Gigantione (seperti raksasa, anak tumbuh berukuran raksasa).
Hyposekresi GH menyebabkan Dwarfism (kerdil).
           



Jika kelenjar pituitary anterior mensekresi terlalu banyak GH pada usia pertumbuhan normal, penyakitnya disebut Acremagaly. Karakteristik acremagaly yaitu melebarnya tulang-tulang di tangan, kaki, rahang, dan pipi.
            Wajah nampak acromegali (membesar akibat tulang dan jaringan tumbuhnya over. Dahi melebar dan hidung besar cirinya. Kulit juga akan nampak melebar, pori-pori melebar sedangkan gigi bawah (biasa terjadi demikian).

Hormon-hormon kelenjar pituitary posterior
Yang melepaskan 2 hormon, yaitu :
1.    Anti diuretic hormon (ADG)
2.    Aksi tocin
Ad. 1. ADH mengreabsorbsi air dari urine dalam tubulus ginjal kembali ke dalam darah, air yang sisa dalam tubulus berkurang maka hanya sedikit urin yang keluar dari tubuh.
Nama ADH sesuai dengan fungsinya, anti=lawan, duiretik=peningkatan volume urin. Dengan kata lain, ADH merupakan penurunan volume urin.
Hyposekresi ADH dihasilkan pada diabetes inspidus yaitu sesuatu kondisi dimana terbentuk sejumlah besar urin. Pada keadaan ini dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan masalah serius, diobati dengan injeksi atau nasal sparay ADH.
Ad. 2. Dihasilkan pada wanita sebelum dan sesudah ia mempunyai bayi. Oksitoksin menstimulasi konstraksi otot uterus wanita hamil dan diyakini berinisiatif dan pertahanan persalinan. Oxitosin berfungsi penting dalam kelahiran bayi, yang menyebabkan sel-sel glandula payudara melepas ASI kedalam duktus/saluran yang lalu diisap oleh bayi.

Hypothalamus

ADH dan oxitocin dilepaskan dari lobus posterior pituitary. Sebenarnya kedua hormon ini terjadi di otak pada hipotalamus. Ada dua kelompok neuron khusus pada hipothalamus yang mensitesis hormon pituitary posterior, melewati akson yang panjang ke kelenjar pituitary.
           



Pelepasan ADH dan oxitocin ke dalam darah dikontrol oleh stimulus syaraf. Untuk oxytocin dan ADH, hipothalamus juga memproduksi juga zat yang disebut hormon-hormon releasing ( melepaskan ) dan hormon-hormon inhibitor ( menghambat ). Zat ini langsung di bawah oleh sistem kapiler khusus ke kelenjar pituitary anterior di mana dapat menyebabkan dilepaskanya hormon – hormon pituitary anterior atau sejumlahnya dengan membatasi produksi dari jumlahnya dan dilepaskan ke dalam sirkulasi umum.
            Kombinasi nervous dan fungsi endokrin dari hipothalamus berperan dominan dalam pengaturan banyak fungsi homeostatis tubuh. Misalnya pengaturan suhu tubuh, nafsu makan dan rasa haus.

Kelenjar Tyroid
Tidak terletak dlm rongga tubuh, tetapi di leher sebelah bawah larynk ( gbr 9.5 ).
Kelenjar tyroid mensekresi dua hormon masing –masing thyroxin ( T4 ) dan trilodothyronine ( T3 ) dan calcitonin. Kedua hormon tyroid itu penting,tetapi hormon T3 dan T4 lebih penting dan lebih banyak. Satu molekul T4 berisiskan 4 atom iodine dan 1 molekul T3 yang diperkirakan berisikan 3 atom iodine. T4 perlu diproduksi dalam jumlah adekuat, diit harus berisikan iodine yodium dalam jumlah yang cukup.
Banyak kelenjar tidak menyimpan hormonnya tetapi mensekresi langsung ke darah setelah diproduksi. Kelenjar tyroid menyimpan sejumlah hormon tyroid dalam bentuk koloid. Pecahan koloid disimpan dalam folikel-folikel kelenjar dan bila hormon thyroid diperlukan, akan dilepas dan disekresi ke darah.
T3 dan T4 mempengaruhi setiap sel dalam tubuh, menyebabkan cepat dilepaskannya energi dari makanan. Dengan kata lain hormon thyriod menstimulasi metabolisme selluler, efeknya jauh. Sebab semu fungsi tubuh tergantung pada supley norlam energi dan ini bergantung pada sekresi normal ghormon tyroid. Bahkan pertumbuhan dan perkembangan normal fisik dan mental tergantung pada fungsi normal tyroid.



 
 
 
 
Calcitonin

Menurunnya konsentrasi kalsium dalam darah terutama dengan dibatasi penghancuran tulang. Dengan kurangnya tulang direabsorbsi kurang pula kalsium keluar dari tulang dan masuk kedarah sehingga hasil konsentrasi kalsium dalam darah menurun. Satu peningkatan sekresi  calcitonin dengan cepat terjadi peningkatan kalsium darah bahkan terjadinya sangat sedikit. Ini menyebabkan konsentrasi kalsium menurun sampai batas normal. Calcitoni mempertahankan keseimbangan kalsium darah. Ini mencegah akibat negatif peningkatan calsium darah, kondisi ini di sebut Hypercalcemia.

Kelenjar parathyroid

Satu kelenjar yang kecil, biasanya ada 4 yang terdapat dibelakang kelenjar tyroid. Kelenjar ini mensekresi hormon parathyroid ( PTH ) yang meningkatkan konsentrasi kalsium yang direabsorbsi dari tulang. Hormon ini menstimulus reabsorbsi tulang atau osteoclabts, dengan meningkatkan pemecahan tulang pada matriks keras, suatu proses melepaskan kalsium yang disimpan di matriks. Kalsium dilepaskan lalu bergerak dari tulang ke darah dan menyebabkan peningkatan konsentrasi kalsium darah.
Efek antagonis calcitonin dan hormon paratyroid dapat dilihat pada ( gbr 9.5 ) materi ini penting untuk kehidupan dan kematian sebab sel –sel kita sangat sensitif terhadap perubahan julmlah kalsium darah, sel –sel tidak dapat berfungsi normal dengan kalsium yang tinggi atau rendah.
Kalsium darah yang tinggi sel-sel otak dan jantung segera tidak berfungsi secara normal yang menyebabkan seseorang terganggu mentalnya serta jantung terhenti. Sebaliknya kalsium rendah dalam darah, sel-sel darah jadi over raktif kadang –kadang menyerang otot dengan impuls. Otot-otot spasme.



 
 
 
 
ABNORMALITAS HORMON TYROID

Hypertyroidism: over sekresi hormon tyroid dapat ditunjukan dengan meningkatnya laju metabolisme. Bahan makanan dibawah oleh sejumlah sel dengan laju yang tinggi, iondividu ini akan kehilangan BB, meningkat nafsu makan dan mudah tersinggung.
Hypertyroidism : under sekresi hormon tyroid dapat disebabkan oleh sejumlah kondisi yang berbeda. Diit menurunkan yodium meyebabkan pelebaran kelenjar tyroid disebut Goiter Simple, gunakan garam yudium mengurangi insiden goiter ini. Pelebaran kelenjar merupakan kompensasi akibat kurangnya yudium dalam diit.
Hyposekresi hormon tyroid menyebabkan suatu kondisi yang disebut Cretubusne, karakteristiknay laju metabolisme menurun, pengembangan seksual dan pertumbuhan kurang dan sering terjadi retradasi mental.
Kurangnya hormon tyroid menyebabkan penyakit myxedema dengan ciri laju metabolisme menurun, BB meningkat, rambut jarang, jaringan basah dan mental serta fisik yang kurang tenaga.

KELENJAR ADRENALIN

Seperti gbr a -1 dan a – 8 dan kulve adrenalin melewati batas atas dari tiap-tiap ginjal. Dari permukaan kelenjar adrenal, nampak hanya satu organ, tetapi sebenarnya dipisahkan atas 2 kelenjar endokrin : Kortex adrenal dan medulla adrenal. Ini adalah 2 kelenjar dalam satu struktur.
Kortex adrenal          : Bagian luar dari kelenjar adrenal
Medulla adrenal       : bagian dalam dari kelenjar adrenal
hormon-hormon kortex berbeda nama dan kerja dari kelenjar hormon-hormon medula adrenalin.

Kortex adrenalin
Ada 3 lapisan sel yang membedakan daerah -daerah kortex adrenalin ( gbr a-8 ), mulai dari lapisan langsung di bawah kapsul kelenjar sampai di pusatnya.
Dari superficial kedalam masing – masing :




v  Zona Glomerulosa
v  Zona Fasciculata
v  Zona Reticularis
Hormon ini di sekresikan dari 3 lapisan sel-sel atau zona kortex adrenal disebut corticoids – corticoids.
Zona luar dari kortex adrenal atau zona glomerulus mensekresi hormon mineralocorticoid atau mcs yang utama dari mineralcorticoid adalah hormon aldosteron. Lapisan tengah atau zona fesikulata mensekresi glucocortikoid.
Zona paling dalam dari kortex atau disebut zona retikulatis mensekresi sejumlah kecil hormon-hormon seks. Hormon seks disekresi oleh kortex adrenal mirip testosteron.
Fungsi dari 3 jenis hormon adrenali adalah:
v  Mineralocorticoid : kontrol sejumlah garam Nacl didalam darah
v  Aldosteron : bagian utama dari mineralcorticoid.
v  Fungsi utama : meningkatkan sodium , dan menurunkan potasium akan nampak dalam darah akibat pengaruh pada tubulus ginjal. Itu menyebabkan perlu segera reabsorbsi natrium ( sodium atau natrium ), kedarah dan kekurangan ini akan nampak pada natrium  urine yang kurang
Pada wakru yang sama aldosteron tubulus banyak mensekresi potasium, sehingga banyak dari mineral ini akan kurang dalam urine. Efek aldosteron mempercepat reabsorbsi air oleh ginjal. Salah satu fungsi dari glukokortikoid adalah mempertahankan glukosa normal darah sehingga:
v  glukokortikoid  : Tl Glukoneogenesis, suatu proses mengubah asam amino menjadi glukosa dan ini terutama dilakukan oleh sel-sel hati. Glukokortikoid dengan beberapa cara meningkatkan glukoneogenesis , meningkatkan pemecahan protein jaringan ke asam amino, khusunya pada sel-sel otak. Asam amino yang terbentuk kemudian keluar dari jaringan sel ke dalam darah dan bersirkulasi kehati. Sel-sel hati mengubahnya menjadi glukosa oleh proses glukoneogenesis.
Glukosa yang baru dibentuk meningkatkan sel – sel hati dan masuk kepembuluh darah, kondisi ini akan meningkatkan konsentrasi glukosa darah. Pembentukan ini berfungsi terutama unutk mempertahankan kadar glukosa  normal dalam




darah, glukokortikoid juga berperan penting dalam mempertahankan tekanan darah. Glukokortikoid dengan hormon – hormon medula adrenal bekerja menghasilkan efek anti inflamasi. Mereka memberi kesembuhan dari inflamasi yang disebabkan oleh macam – macam agen inflamasi, menggunakan hidrokortison untuk menghilangkan kemerahan di kulit misalnya berdasarkan efek anti inflamasi dari glukokortikoid.  Efek lain yang diasilkan oleh glukokortikoid adalah anti imunity, Anti alergi. Glukokortikoid menurunkan sejumlah sel-sel yang menghasilkan antibody, bahan yang menyebabkan kita imun terhadap beberapa faktor dan alergi terhadap lainnya. Bila stimulus berlebihan pada tubuh, terjadi perubahan status internal atau kondisi yang disebut sebagai stres.
Pembedahan, perdarahan, infeksi-infeksi luka bakar berat, dan emosi yang hebat merupakan contoh stimulus ekstrim yang menyebabkan stres. Normal respon kortex adrenal terhadap kondisi stress dengan cepat meningkatkan sekresi glukokortikoid. Keadaan ini baik, cara bagaimana tidak diketahui, sampai sejumlah glukokortikoid meningkat dan menolong tubuh koping sukses terhadap stres. Meningkatnya glukokortikoid hanya satu cara dari banyak yang lain dimana tubuh berespon terhadap stres, tapi ini merupakan respon pertama tubuh tehadap stres, dan ini kemudian memberi respon-respon  tubuh terhadap stres. Contoh lihat gambar 9 – 9 respon – respon stres yang dihasilkan oleh peningkatan glukokortikoid dalam darah.
Hormon-hormon sex diekskresi oleh zona retikularis paling banyak adalah hormon pria : andregen serupa dengan testosteron. Hormon ini diekskresi dalam jumlah kecil pada pria dan wanita.
Pada wanita : androgen menstimulasi dorongan seks wanita.
Pada pria       : Begitu banyak testosteron dieksresikan oleh testis maka adrenal androgen secara fisiologis kurang berarti.
Hantaran itu lewat serabut syaraf symphatetik menstimulis medula adrenalin, bila stimulus datang menyebabkan ephineprin dan nonepineprin dikeluarkan kedarah. Seperti glukokortikoid hormon ini dapat menolong tubuh bertahan terhadap stres dan sangat penting untuk hidup.
Jika tiba-tiba anda dihadapkan pada situasi yang mengancam membunuh anda, atau dokter mengatakan bahwa kamu harus di operasi dan operasi itu




membahayakan, dengan spontan medula adrenalin akan disiarkan untuk secara aktif. Dengan cepat mengekskresi sejumlah besar epineprin ( adrenalin ) kedalam darah banyak fungsi – fungsi tubuh nampak bermuatan berat. Jantung berdebyut cepat, tekanan darah naik, darah banyak dipompakan oleh otot-otot tulang, darah berisi lebih banyak glukosa untuk beri banyak energi, dll.
Dengan kata lain, siap untuk fight atau flight. Epinepriner memanjang dan secara intensive berubah pada fungsi-fungsi tubuh diakibatkan stimulus syaraf sympatetic, bagian dari syaraf otonom ( sebagai bahan neuro transmiter ).
Hubungan fungsional yang dekat antara sistem syaraf dan gambar 9 – 9 respon – respon stres disebabkan oleh peningkatan konsentrasi glukokortikoid dalam darah.

Medula adrenal

Merupakan bagian dalam dari adrenal ditunjukan pada gambar 9.8 mensekresi hormon epinephrin dan nonepineprine.
            Tubuh kita mempunyai banyak cara pertahanan diri, seorang ahli fisiologi mengatakan tubuh bertahan terhadap stres dapat meningkatkan sekresi dari medula adrenal. Ini terjadi sangat cepat karena impuls-impuls syaraf menyangkut sistem endokrin lebih di hubungkan dengan respon tubuh terhadap stres.
Pengertian syndrom adaptasi umum ( GAS = General Adaptasi Symndrom ) sering digunakan untuk menjelaskan defenisi tubuh menghadapi stimulus yang keras / mengancam. Dalam kondisi streas umum hipitalamus melalui kelenjar pituytari melepaskan ACTH, yang menstimulus korteks adrenal mensekresi glukokortikoid. Juga syaraf simpatetik menstimulus adrenal medula melepaskan epineprin dn non epinephrine untuk membentuk respon tubuh terhadap stresfull. Kadang-kadang selama periode memanjangnya stres glukokortikoid berefek membahayakan sebab sifatnya anti inflamasi  dan menyebabkan pembuluh darah konstruksi, misalnya penurunan aktifitas imun dalam tubuh menyebabkan penyebaran infeksi dan lamanya konstruksi pembuluh darah menyebabkan meningkatnya pembuluh darah.






PANKREAS ( PANCREATIC ISKELS = PULAU-PULAU PANKREAS )

Pulau-pulau pankreas atau pulau – pulau langerhans hanya dapat dilihat dengan mikroskop. Kelenjar ini menyerupai sekumpulan sel-sel seperti pulau-pulau dilaut sepanjang sel - sel pankreas, yang mensekresi joundice pankreas untuk pencernaan.
Ada dua jenis sel-sel pada pulau –pulau pankreas
Sel Alpha      : mensekresi hormon glukogen
Sela Betha    : mensekresi hormon insulin
Glikogen bekerja dalam proses glykogenolisis liver yaitu suatu proses yang mana menyimpan glukosa di sel-sel hati membentuk glikogen, diubah ke glukosa kembali. Glukosa ini kemudian meninggalkan sel-sel hati dan masuk kedalam darah. Glukagon akhirnya meningkatkan konsentrasi glukosa darah.
            Insulin dan glukoagon, antagonis. Dengan kata lain insulin menernukan kadar glukosa darah dan hormon lain. Mis. Glukokortikoid, GH, glukagon meningkatkan kadar glukosa darah.
Insulin menurunkan glukosa darah dengan bergerak keluar darah melewati membran sel dan masuk ke sel-sel, sehingga laju metabolisme meningkat terutama metabolisme glukosa darah dan meningkatkan metabolise glukosa.
            Jika pulau – pulau pankreas mensekresi sejumlah insulin normal, sejumlah glukosa masuk kedalam sel-sel dan sejumlah glukosa tinggi dalam darah. Normal glukosa darah kira –kira 80 – 120 mg glukosa dalam tiap 100 ml air. Jika insulin diproduksi terlalu banyak ( pada tumor pankreas ) banyak glukosa yang masuk ke sel-sel dan glukosa darah menurun. Jika insulin diprodusi sedikit , seperti pda tipe I ( insuli dependent ) diabetes melitus, glukosa yang masuk ke sel kurang maka darah naik kadang-kaang bisa tiga atau lebih x jumlah normal.
            Banyak kasus tipe II ( insulin Independent ) diabetes melitus menghasilkan abnormalnya reseptor insulin, mencegah efek-efek normal insulin pada sel-sel target juga meningkatkan kadar glukosa darah.
            Tes skremming unutk semua tipe diabetes melitus jarang ditemukan peningkatan kadar glukosa darah pada kondisi ini. Tes – tes saat ini dibuat lebih mudah, dengan teteskan darah subyek dengan peningkatan kadar glukosa darah




diperkirakan menderita penyakit Diabetes Melitus (DM ). Tes gula dalam urine adalah prosedur lain yang biasa dilakukan. Pasda DM kelebihan glukosa difilter keluar darah oleh ginjal dan dibuang di urine, kondisi ini disebut Glycosuria.

Abnormalitas hormon Adrenal

Cedera, penyakit atau mal fungsi kelenjar – kelenjar adrenalin menyebabkan hyper/hyposekresi pada beberapa hormon yang berbeda.
Tumor pada kortex adrenal berlokasi di zona falciculata sering diakibatkan produksi abnormal sejumlah besar glukocortikoid. Nama medis untuk ini disebut Cushing’s Syndrom.
Cushing’s Syndrom dapat berkembang pada pria dan wanita dan disebut sebagai moon face ( wajah bulan ) dan buffalo bump pada punggung belakang karena berkembangnya penumpukan lemak tubuh. Juga terjkadi pada peningkatan kadar gula darah dan sering terjadi infeksi. Pembedahan mengangkat tumor glukokortikoid mengakibatkan gejala moon face dalam enam bulan.
Deficiency atau hipoksekresi hormon kortex adrenal menyebabkan addison desease. Berkurangnya hormon kortisol mengakibatkan otot lemas, gula darah menurun, nausea, kurang nafsu makan dan BB menurun.

Kelenjar seks Wanita

Kelenjar seks utama pada wanita adalah ovarium. Tiap-tiap ovarium berisikan 2 macam struktur kelenjar yang berbeda: volikel ovarium dan corpus luteum.
Volikel ovarium mensekresi estrogen, hormon femonim. Korpus luteim mensekresikan progesteron tetapi juga sedikit estrogen.

Kelenjar Seks Pria

Sel-sel ditestis memproduksi sel sex pria yang disebut sperma. Sel-sel lain ditestis ductus reproduksi pria dan kelenjar memperoduksi bahan-bahan cair (Liquid ) dari cairan repsoduksi pria yang disebut semen. Sel-sel imterstinal dalam testis mensekresi hormon seks pria yang disebut testoteron. Langsung kedalam




darah sel-sel testis ini adalah kelanjar andokrin pria, testosteron adalah hormonmaskulin.
Tymus

Berlokasi di mediastinum pada bayi itu keluar samapi kesudut bawah kelenjar tyroid seperti, kelenjar adrenal tymus punya korteks dan medula. Dua bagian ini berisiskan lympocit yang luas ( sel darah putih / WBC ) seperti bagian dari sistem imun tubuh.
Fungsi endokrin pasa tymus tidak hanya penting tapi esential. Struktur kecil ini ( beratnya kurang lebih 1 gram ) berperan sebagai sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi-infeksi ( mekanisme imunitas vital ).
            Hormon thymosin terisolasi dalam jaringan tymus dan bertanggung jawab untuk aktifitas-aktifitas endokrin. Thimosin adalah sekelompok dari beberapa hormon yang bersama-sama berperan penting dalam perkembangan dalam fungsi sistem immun tubuh.
            Supresi dari sistem immun kadang-kadang terjadi penyakit menetap dan pada pasien yang mendapatkan kemotherapmassive atau madiotherapi untuk pengobatan kanker. Mis. Individu berkata “immunosupresi” terpapar terhadap infeksi-infeksi yang ekstrem.
Thymosin terbentuk bermanfaat sebagai aktivitor pada sistem immun pada pasien-pasien demikian.

Placenta

Palcenta berfungsi sebagai kelenjar endokrin sementara selama kehamilan, yang memproduksi chronik gonadotropin disebut demikian karena termasuk hormon-hormon tropik, disekresi oleh sel-sel dari chorion. Membran luas yang mengelilingi bayi selam perkembangan dalam uterus.
            Placenta ( chorionic Gonadotropin ) memproduksi estrogen dan progesteron. Selama hamil ginjal mensekresi sejumlah besar chorionic gonadotropin dalam urine. Keadaan ini sudah dinyatakan setengan abad yabg lalu dalam mengembangkan tes kehamilan yang sudah familiar.

 

 

 

 

Kelenjar pineal


Bentuknya kecil seperti peniti dekat ujung bawah ventrikel III dari otak. Lokasi ini mudah pada anak, tetapi menjadi fibrosa dan krusta dengan penyimpanan kalsium pada usia dewasa. Kelenjar pineal memproduksi sejumlah hormon dalam jumlah kecil dan yang paling penting adalah melatonin. Melatonin merupakan hormontropic inhibisi yang berefek pada ovarium dan dipikirkan. Kelenjar ini juga terlibat dalam pubertas dan siklus menstruasi pada wanita, sebab kelenjar perineal menerima dan berespon pada informasi – informasi sensori dari saraf optic dan kadang-kadang disebut mata ketiga “ kelenjar pineal gunakan informasi mengenai perubahan tingkat cahaya untuk memutuskan perlu keluarnya melatonin.
            Kadar melatonin meningkat selama malam dam menurun pada sian hari. Siklus ini berfariasi sebagai pengatur waktuinternal tubuh.

Struktur Endokrin Lain

Penelitian tetapi sistem endokrin menunjukan bahwa pada setiap orang dan sisitem punya jaringan endokrin. Jaringan dalam ginjal, lambung, usus ( intestine ) dan organ –organ lain mensekresi hormon unutk mengatur macam-macam fungsi penting manusia. Satu dari hormon ini adalah Atrial Natriuretic Hormon ( ANH ). Di sekresi oleh sel-sel pada dinding atrium jantung. ANH penting untuk mengatur homeostatis cairan dan lelektrolit. ANH antagaonis terhadap aldosteron, yang menstimulasi ginjal untuk menahan ion- ion sodium dan air, maka ANH menstimulus kekuranagn ion sodium dan air.

Latihan / olah raga dan Diabetes Melitus


Tipe I adalah insulin dependent Diabetes Melitus di karakteristikkan dengan peningkatan kadar glukosa darah sebab kurangnya insulin sehingga cegah glukosa masuk ke sel. Bagaimanapun latihan fisiologis mis. Aerobic akan meningkatkan sejumlah reseptor – reseptor insulin dalam sel-sel target dan tarikan insulin dari reseptor – reseptor. Kondisi ini membiarkan sejumlah insulin




berefek lebih besar daripada dengan cara lain. Latihan ini mengurangi kodisi berat dari diabetes.
            Semua bentuk diabetes ini memanfaatkan terapi latihan ini, yang tidak hanya bentuk pengobatan natural dan biaya efektif tapi juga dapat mengurangi  atau mencegah masalah-masalah lain seperti obesitas dan penyakit jantung.

0 komentar:

Post a Comment

 

Lady Nang World's Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template