Monday 28 January 2013

KOMPOS


Pengertian Kompos dan Proses Pengomposan

Kompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik. 

Sedangkan proses pengomposan adalah proses dimana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi.
Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.
Keunggulan Pupuk Kompos

PUPUK kompos ibarat multivitamin bagi tanah dan tanaman. Kompos memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah, sehingga akan mengembalikan kesuburan tanah. Tanah keras akan menjadi lebih gembur, tanah miskin akan menjadi subur. Tanah masam akan menjadi lebih netral.
Tanaman yang diberi kompos tumbuh lebih subur dan kualitas panennya lebih baik daripada tanaman tanpa kompos. Pada prinsipnya semua bahan yang berasal dari mahluk hidup atau bahan organik dapat dikomposkan. Seresah, daun-daunan, pangkasan rumput, ranting, dan sisa kayu dapat dikomposkan. Kotoran ternak, binatang, bahkan kotoran manusia bisa dikomposkan. Kompos dari kotoran ternak lebih dikenal dengan istilah pupuk kandang. Sisa makanan dan bangkai binatang bisa juga menjadi kompos.

Mengapa harus dikomposkan terlebih dahulu?

Tanaman tidak dapat menyerap hara dari bahan organik yang masih mentah, apapun bentuk dan asalnya. Kotoran ternak yang masih segar tidak bisa diserap haranya oleh tanaman. Apalagi sisa tanaman yang masih segar bugar juga tidak dapat diserap haranya oleh tanaman.
Kompos yang setengah matang juga tidak baik untuk tanaman.
Bahan organik harus dikomposkan sampai matang agar bisa diserap haranya oleh tanaman.
Prinsipnya adalah tanaman menyerap hara dari tanah, oleh karena itu harus dikembalikan menjadi tanah dan diberikan ke tanah lagi.
Membuat kompos juga sangat mudah. Secara alami bahan organik akan mengalami pelapukan menjadi kompos, tetapi waktunya lama antara setengah sampai satu tahun tergantung bahan dan kondisinya. Agar proses pengomposan dapat berlangsung lebih cepat perlu perlakuan tambahan.
Pembuatan kompos dipercepat dengan menambahkan aktivator atau inokulum atau biang kompos. Aktivator ini adalah jasad renik (mikroba) yang bekerja mempercepat pelapukan bahan organik menjadi kompos. Bahan organik yang lunak dan ukurannya cukup kecil dapat dikomposkan tanpa harus dilakukan pencacahan. Tetapi bahan organik yang besar dan keras, sebaiknya dicacah terlebih dahulu.
Aktivator kompos harus dicampur merata ke seluruh bahan organik agar proses pengomposan berlangsung lebih baik dan cepat. Bahan yang akan dibuat kompos juga harus cukup mengandung air. Air ini sangat dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik di dalam aktivator kompos. Bahan yang kering lebih sulit dikomposkan, dan kandungan air yang terlalu banyak juga akan menghambat proses pengomposan. Jadi basahnya harus cukup.
Bahan juga harus cukup mengandung udara. Seperti halnya air, udara dibutuhkan untuk kehidupan jasad renik aktivator kompos.
Untuk melindungi kompos dari lingkungan luar yang buruk, kompos perlu ditutup. Penutupan ini bertujuan melindungi bahan/jasad renik dari air hujan, cahaya matahari, penguapan, dan perubahan suhu. Bahan didiamkan selama beberapa waktu hingga kompos matang. Lama waktu yang dibutuhkan antara 2 minggu sampai 6 minggu tergantung dari bahan yang dikomposkan. Bahan-bahan yang lunak dapat dikomposkan dalam waktu yang singkat, 2-3 minggu. Bahan-bahan yang keras membutuhkan waktu antara 4-6 minggu.
Ciri kompos yang sudah matang adalah bentuknya sudah berubah menjadi lebih lunak, warnanya coklat kehitaman, tidak berbau menyengat, dan mudah dihancurkan/remah.
Kompos yang sudah matang dapat langsung digunakan untuk tanaman. Tidak ada batasan baku berapa dosis kompos yang diberikan untuk tanaman. Secara umum lebih banyak kompos memberikan hasil yang lebih baik. Tetapi jika kompos akan digunakan untuk pembibitan atau untuk tanaman di dalam pot/polybag, kompos harus dicampur tanah dengan perbandingan 1: 3, satu bagian kompos dan tiga bagian tanah.
Kompos dapat diberikan sebagai satu-satunya sumber hara tambahan atau lebih dikenal dengan istilah pertanian organik. Kompos yang diberikan sebaiknya dalam jumlah yang cukup, agar tanaman dapat tumbuh lebih baik. Kompos juga bisa diberikan bersama-sama dengan pupuk kimia buatan. Pupuk kimia dapat dikurangi sebagian dan digantikan dengan penambahan kompos.
Kompos dapat diberikan ke tanaman apa saja, mulai dari tanaman pertanian, holtikultura, perkebunan, tanaman hias, buah-buahan, sayuran, dan kehutanan. Misalnya untuk tanaman: padi sawah, padi gogo, jagung, ketela pohon, kacang, kol, kentang, karet, kopi, sawit, kakao, tebu, aglonema, gelombang cinta, mangga, akasia, dan lain-lain. DTC/S-2



Jenis Kompos

Produksi kompos dapat dibedakan ke dalam tiga kelompok. Pertama, kompos murni. Pupuk ini ditujukan untuk lahan tanaman organik, namun juga dapat digunakan untuk lahan pertanian nonorganik. Kedua, kompos plus mikroba (pengikat N dan pelepas P). Pupuk yang telah diperkaya ini juga diperuntukkan untuk lahan pertanian organik, namun juga dapat digunakan untuk lahan pertanian nonorganik (biasa). Ketiga, kompos plus pupuk buatan. Pupuk ini hanya dapat digunakan untuk lahan pertanian nonorganik
Pada dasarnya kompos dapat meningkatkan kesuburan kimia dan fiisik tanah yang selanjutnya akan meningkatkan produksi tanaman. Pada tanaman hortikultura (buah-buahan, tanaman hias, dan sayuran) atau tanaman yang sifatnya perishable ini hampir tidak mungkin ditanam tanpa kompos. Demikian juga di bidang perkebunan, penggunaan kompos terbukti dapat meningkatkan produksi tanaman. Di bidang kehutanan, tanaman akan tumbuh lebih baik dengan kompos. Sementara itu, pada perikanan, umur pemeliharaan ikan berkurang dan pada tambak, umur pemeliharaan 7 bulan menjadi 5-6 bulan.
Selain itu, kompos membuat rasa buah-buahan dan sayuran lebih enak, lebih harum dan lebih masif. Hal inilah yang mendorong perkembangan tanaman organik, selain lebih sehat dan aman karena tidak menggunakan pestisida dan pupuk kimia rasanya lebih baik, lebih getas, dan harum. Penggunaan kompos sebagai pupuk organik saja akan menghasilkan produktivitas yang terbatas. Penggunaan pupuk buatan saja (urea, SP, MOP, NPK) juga akan memberikan produktivitas yang terbatas. Namun, jika keduanya digunakan saling melengkapi, akan terjadi sinergi positif. Produktivitas jauh lebih tinggi dari pada penggunaan jenis pupuk tersebut secara masing-masing.
Selain itu, air lindi yang dianggap mencemarkan sumur di lingkungan TPA dapat dijadikan pupuk cair atau diolah terlebih dahulu sebelum dialirkan ke saluran umum. Keuntungan lainnya dengan dihilangkannya TPA (tempat pembuangan akhir) dan diganti dengan TPK (tempat pengolahan kompos) alias pabrik kompos, lahan untuk sampah ini tidak berpindah-pindah, cukup satu tempat untuk kegiatan yang berkesinambungan.
Dengan demikian, pembuatan kompos dari sampah organik perkotaan akan sangat menguntungkan. Pemkot pun bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Jika dalam sehari ada 5.000 ton sampah, dalam sehari tersedia 3.500 ton sampah organik yang siap dikonversi menjadi kompos. Dengan asumsi 1 kg sampah organik bisa menghasilkan 0,6 kg kompos, dalam sehari bisa dihasilkan 2.100 ton kompos. Dalam sebulan tersedia 63.000 ton kompos. Jika tiap kg kompos dijual dengan harga Rp 200,00, gross income per bulannya mencapai 12,6 miliar dan net income Rp 6,3 miliar. Lumayan besar. Jadi, kenapa tidak coba dimulai mendirikan pabrik kompos.
Ada beberapa cara untuk kompos, semua dengan kelebihan dan kekurangan.  
1.      Vermicomposting – Ini adalah yang paling bermanfaat bagi pengomposan sampah makanan.Seiring dengan redworms, ini termasuk kompos dengan bakteri, jamur, serangga, dan bug lainnya.Beberapa tamu memecah bahan organik yang lain untuk makan.Redworms makan bakteri, jamur, dan limbah makanan, dan kemudian deposit coran mereka.Oksigen dan kelembaban yang diperlukan untuk menjaga kompos ini sehat. Pada saat kompos ini dapat memanaskan karena aktivitas bakteri. Ketika dikelola dengan baik proses pemanasan akan pendek dan hangat. Kompos ini seharusnya tidak bau, tapi jika tidak kemungkinan ada kelembaban terlalu banyak atau Anda telah menjadi kompos padat. Anda perlu menganginkan (atau mematikan) kompos Anda untuk menyingkirkan kelebihan kelembaban. Ini adalah kompos pemeliharaan media karena Anda perlu untuk memberi makan redworms Anda dan memonitor kondisi.Redworms yang baik untuk memproduksi vermicompost yang mulsa kaya nutrisi kompos setengah dengan coran redworm.Semakin lama Anda menunggu lebih kompos Anda akhirnya akan menjadi coran murni.
Pengomposan aerobik - Untuk kompos dengan udara. Limbah nitrogen yang tinggi (seperti potongan rumput atau bahan hijau lainnya) akan tumbuh bakteri yang akan membuat suhu tinggi (hingga 160 derajat, Anda dapat melihat uap dalam gambar). Samaph organic akan memecah turun dengan cepat dan tidak rentan terhadap bau. Jenis pengomposan adalah pemeliharaan yang tinggi, karena akan perlu dihidupkan setiap hari untuk menjaga udara dalam sistem dan suhu up. Hal ini juga mungkin membutuhkan pemantauan kelembaban akurat. Seringkali dengan suhu tinggi jenis kompos akan menciptakan kantong kering di tengah-tengah Anda kompos. Rincian puing-puing akan memperlambat jauh ketika menjadi kering atau dingin. Jika Anda hanya membuang selang pada kompos air kemungkinan akan pergi di sekitar area kering. Untuk mengatasi masalah ini pada gilirannya kompos Anda saat Anda sedang menyiram. Jenis kompos yang baik untuk volume besar kompos.Setelah itu dilakukan memanas itu juga menjadi makanan bagi organisme tanah redworms dan lainnya.
3.      Pengomposan anaerobik - kompos lendir, ini adalah kompos tanpa udara.Pemeliharaan rendah, membuangnya di tumpukan dan menunggu beberapa tahun. Jika Anda hanya tumpukan puing-puing Anda dalam tumpukan umumnya akan kompak ke titik di mana tidak ada udara yang tersedia bagi organisme yang bermanfaat untuk hidup. Sebaliknya Anda akan mendapatkan bakteri bekerja sangat lambat tumbuh yang tidak memerlukan udara. Kompos Anda mungkin membutuhkan beberapa tahun untuk memecah (ini adalah apa yang terjadi ketika Anda membuang sampah makanan di tempat sampah yang masuk ke TPA). Kompos anaerobik membuat bau busuk kebanyakan orang mengasosiasikan dengan kompos. Bakteri memecah bahan organik menjadi senyawa berbahaya seperti amonia dan metana.

Kompos Daun
Beberapa orang mengeluh kepada kami bahwa mereka memiliki daun beruntung tidak ada kompos. "Kami membuat tumpukan daun kita," orang-orang ini berkata, "tapi mereka tidak pernah rusak." Itu memang keluhan umum.
Ada dua hal yang dapat Anda lakukan yang akan menjamin kesuksesan dalam menyusun daun:
1. Tambahkan nitrogen ekstra untuk kompos daun Anda. Pupuk nitrogen adalah suplemen   terbaik, dan campuran dari lima bagian daun untuk satu bagian pupuk pasti akan memecah cepat. Jika Anda tidak memiliki pupuk dan tukang kebun jangan-nitrogen banyak suplemen seperti darah kering, biji kapas, tepung tulang dan Agrinite akan bekerja hampir sama juga. Nitrogen adalah salah satu faktor yang dimulai tumpukan kompos memanas, dan daun pasti tidak mengandung nitrogen cukup untuk menyediakan makanan yang cukup bagi bakteri. Berikut adalah panduan kasar untuk nitrogen melengkapi menambahkan dua cangkir darah kering atau nitrogen suplemen alami untuk masing-masing beban gerobak daun.
2. Hal kedua yang harus dilakukan untuk menjamin kompos daun-sukses adalah untuk menggiling daun atau rusak Anda. Kita akan menangani hal ini secara rinci nanti, tetapi biarkan saya memberitahu Anda sekarang bahwa hal itu akan membuat hal-hal sederhana untuk Anda dalam jangka panjang.Sebuah tumpukan kompos terbuat dari bahan diparut benar-benar menyenangkan untuk bekerja dengan, karena sangat mudah dikontrol dan begitu mudah untuk menangani.
Sebuah tumpukan kompos dapat dibuat dalam hampir semua ukuran, tetapi kebanyakan orang ingin membuat persegi panjang berbentuk tumpukan, karena mereka lebih mudah untuk menangani. Ini adalah ide yang baik untuk menempatkan material dalam tumpukan lapisan. Mulailah dengan lapisan enam inci dari daun, baik diparut atau tidak robek. Kemudian tambahkan lapisan dua inci dari bahan organik lainnya yang lebih tinggi dalam nitrogen dari daun. Cobalah untuk mengambil sesuatu dari daftar ini: kotoran, sampah, gulma hijau, potongan rumput atau tanaman merambat tua dari taman Anda. Anda dapat menambahkan nitrogen rendah hal-hal seperti serbuk gergaji, jerami, tongkol jagung tanah atau gulma kering jika Anda masukkan ke dalam suplemen nitrogen seperti dijelaskan di atas. Hal ini penting untuk campuran daun dari kemasan di sebuah tikar kering. Jaga tumpukan lembab, tapi tidak lembek.
Putar heap setiap tiga minggu atau lebih cepat jika Anda merasa sanggup melakukannya. Jika Anda dapat mengubahnya tiga atau empat kali, sebelum akhir musim semi datang, Anda akan memiliki kompos siap digunakan baik penanaman musim semi.
Anda dapat membuat kompos dari daun sebagai singkat sebagai empat belas hari dengan melakukan hal-hal ini:
1. Rusak atau menggiling daun.
2. Campuran empat bagian tanah pupuk daun dengan satu bagian atau bahan lainnya bebas dilengkapi dengan nitrogen.
3. Putar heap setiap tiga hari. Menghidupkan tumpukan terbuat dari daun robek tidak sulit karena kompos ringan dan mengembang.
Salah satu tip lagi: Mengapa tidak bereksperimen dengan menutupi tumpukan Anda dengan lembaran plastik? Ini akan menjaga kehangatan dalam, dan mencegah dari mendapatkan tumpukan terlalu basah atau terlalu kering

Mengubah Sampah Menjadi Kompos

AGAR sampah bisa dijadikan sebagai bahan baku kompos, langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pemilahan sampah sesuai jenis. Saat ini memang masih terasa sulit memilah-milah sampah. Namun, bila sejak awal sudah dibiasakan, pemilahan akan lebih mudah dilakukan. Pemilahan sebaiknya sudah dilaksanakan sejak tingkat rumah tangga, pasar, atau komunitas lain. Sampah organik dipisah dari sampah non-organik. Caranya, dengan menempatkan masing-masing jenis ke dalam kantong plastik yang berbeda warna. Misalnya kantong plastik bening untuk sampah organik, kantong plastik putih untuk sampah kertas/karton, dan kantong warna hitam untuk jenis sampah lainnya.
Sampah hasil pemilahan lalu dikirim ke titik RT (first line point). Selanjutnya, oleh petugas yang dibiayai oleh masyarakat, sampah itu dibawa ke titik pengumpulan RW (second line point). Dari situ dibawa ke tingkat kelurahan (third line point), untuk kemudian diangkut ke pabrik kompos. Sedangkan sampah nonorganik seperti besi dikirim ke pedagang besi tua, sampah plastik ke pabrik plastik daur ulang, sampah kertas/karton ke pabrik kertas/karton daur ulang. Demikian pula dengan sampah berupa kaca.
Di pabrik kompos, sampah organik langsung dicacah menjadi halus. Setelah itu, dibawa ke lokasi pembuatan kompos yang letaknya di tempat yang sama. Para pemulung yang jumlahnya begitu banyak dapat dilibatkan dalam pembuatan kompos ini. Proses pembuatan kompos ini sangat sederhana sehingga mereka jika dilatih akan menguasainya dengan cepat. Jika proses ini dapat diselesaikan dalam waktu sehari selesai (one day finish), bau busuk akan hilang dengan sendirinya.
Sampah organik dapat dibuat menjadi kompos hanya dalam waktu dua minggu, sisanya memerlukan waktu lebih lama. Sisanya, sebanyak 15-20 persen sampah organik yang tak terurai akan dibakar dan arangnya bisa dimanfaatkan untuk menaikkan pH tanah dan mengikat unsur logam berat yang beracun.
Kebutuhan lahan
Lahan yang diperlukan sekira 1 m2 per 2 m3 sampah dikalikan potensi jumlah sampah yang ada dan waktu yang diperlukan untuk mengolah sampah. Misalnya, produksi sampah mencapai 150.000 ton/bulan, lahan yang dibutuhkan mencapai 15 ha. Lahan tersebut bisa dibagi menjadi 3-4 lokasi agar jarak tempuh kendaraan pengangkut tidak terlalu jauh. Setiap pekerja dapat membuat kompos sekira 1 ton/hari. Jika tiap kg kompos “dibeli” dengan harga Rp 25,00/kg, mereka akan mendapatkan penghasilan Rp 25.000,00 hari. Sampah organik sebanyak 2.000 ton setelah diolah dan disaring akan menjadi 1000-1200 ton saja atau dengan angka konversi 50-60 persen. Sisanya menguap.
Biaya pembuatan kompos sekira Rp 75,00 – Rp 100,00/kg, termasuk biaya pembelian mikroba pelapuk bahan organik sebesar Rp 6.000,00 – Rp 33.000,00/ton sampah. Jika harga jualnya sekira Rp 200,00/kg maka kompos ini akan laris terjual. Saat ini harga kompos di pabrik sekira Rp 350,00 – Rp 1.50,00/kg, umumnya hanya terserap oleh tanaman hias dan beberapa jenis tanaman hortikultura dan pangan. Kompos sangat dibutuhkan untuk lahan pertanian karena fungsinya yang dapat meningkatkan kesuburan tanah. Kesuburan kimia dan fisik tanah akan bertambah dan selanjutnya akan meningkatkan produksi tanaman. Di bidang perikanan, misalnya tambak umur pemeliharaan ikan dapat dipersingkat. Areal bekas pertambangan akan sangat baik jika diberi kompos, lahan yang sudah rusak dapat ditanami kembali.
Kandungan hara
Kompos yang baik mengandung unsur hara makro Niotrogen > 1,5 % , P2o5 (Phosphat) > 1 % dan K20 (Kalium ) > 1,5 %, disamping unsur mikro lainnya. C/N ratio antara 15-20 , diatas atau dibawah itu kurang baik. Untuk kepentingan bisnis, pupuk kompos yang dihasilkan harus mempunyai kualitas yang ajek dan supply yang berkesinambungan.
Pupuk kompos untuk tanaman organik, jika unsur haranya kurang dapat ditambah dengan bahan organik lainnya. Nitrogen dapat ditambahkan urine ternak, mikroba pengikat Nitrogen, pupuk organik yang berasal dari hewani seperti ikan, darah, dll. Phosphat dapat ditambahkan dari pupuk guano atau rock phosphat, dapat juga dicampurkan dengan mikroba pelepas phosphat. Kalium dapat ditambahkan dari arang/abu batok kelapa/kelapa sawit, abu bekas incenerator, dll.
Pupuk kompos yang tidak diperuntukkan bagi tanaman organik, selain dari campuran di atas dapat pula diberikan campuran dengan pupuk buatan. Jadi, pupuk seperti ini hanya dipergunakan untuk tanaman nonorganik. Karena bahan baku sampah tidak tetap, diperlukan campuran dengan bahan lain agar kualitasnya terjaga. Quality control harus diterapkan di sini, sehingga orang yang membeli benar-benar puas.



















0 komentar:

Post a Comment

 

Lady Nang World's Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template