Sunday 6 January 2013

PENGORGANISASIAN

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Batasan Fungsi pengorganisasian
            Pengorganisasian adalah langkah untuk menetapkan, menggolongkan dan mengatur berbagai macam kegiatan, menetapkan tugas-tugas pokok  dan wewenang, dan pendelegasian wewenang oleh pimpinan kepada staf dalam rangka mencapai tujuan organisasi.

            Berdasarkan definisi tersebut, fungsi pengorganisasian merupakan alat untuk memadukan (sinkronisasi) dan mengatur semua kegiatan yang ada kaitannya dengan personil, financial, material dan tata cara untuk mencapai tujuan organisasi yang telah disepakati bersama. Berdasarkan penjelasan tersebut, organisasi dapat dipandang sebagai wadah kerjasama sekelompok orang –organisasi bersifat statis. Organisasi juga dapat dikaji dari sisi proses kerjasama. Dalam hal ini organisasi dilihat dari proses kerjasama staf yang berisi uraian tugas untuk mencapai tujuan –organisasi bersifat dinamis. Organisasi juga dapat dikaji dari bagaimana pimpinan menggunakan organisasi untuk mencapai tujuan organisasi –organisasi sebagai alat pimpinan.





2.2 Manfaat pengorganisasian
Dengan mengembangkan fungsi pengorganisasian, seorang manajer akan dapat mengetahui :
1.      Pembagian tugas untuk perorangan dan kelompok. Tugas pokok staf dan prosedur kerja merupakan dokumen dari fungsi pengorganisasian, digunakan sebagai panduan kinerja staf.
2.      Hubungan organisatoris antar manusia yang menjadi anggota atau staf sebuah organisasi. Hubungan ini akan terlihat pada struktur organisasi.
3.      Pendelegasian wewenang. Manajer atau pimpinan organisasi akan melimpahkan wewenang kepada staf sesuai dengan tugas-tugas pokok yang diberikan kepada mereka.
4.      Pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki organisasi. Tugas staf dan pemanfaatan fasilitas fisik harus diatur dan diarahkan semaksimal mungkin untuk membantu staf, baik secara individu maupun kelompok mencapai tujuan organisasi.

2.3 Langkah- langkah pengorganisasian.
Ada 6 langkah penting dalam menyusun fungsi pengorganisasian
1.      Tujuan organisasi harus dipahami oleh staf. Tujuan organisasi sudah disusun pada saat fungsi perencanaan.
2.      Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk mencapai tujuan. Dalam hal ini, pimpinan yang mengemban tugas pokok organisasi sesuai dengan visi dan misi organisasi. Untuk itu, ia membagi tugas pokoknya pada staf yang ada. Dari sini akan muncul gagasan departementalisasi, pengembangan bidang-bidang, seksi-seksi dan sebagainya sesuai dengan kegiatan pokok.
3.      Menggolongkan kegiatan pokok kedalam satuan kegiatan yang praktis (elemen kegiatan). Pembagian tugas pokok ke dalam elemen kegiatan harus mencarminkan apa yang harus dikerjakan oleh staf.
4.      Menetapkan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh staf dan menyediakan fasilitas pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya. Pengaturan ruangan dan dukungan alat-alat kerja adalah salah satu contohnya.
5.      Penugasan personil yang cakap yaitu memilih dan menempatkan staf yang dipandang mampu melaksanakan tugas. Bagian ini perlu dipahami oleh manajer personalia pada saat mengangkat atau memilih staf pejabat atau yang akan melaksanakan tugas-tugas tertentu organisasi.
6.      Mendelegasikan wewenang.


2.4 Prinsip-Prinsip Manajemen
Prinsip-prinsip dalam manajemen bersifat lentur dalam arti bahwa perlu dipertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Menurut Henry Fayol, seorang pencetus teori manajemen yang berasal dari Perancis, prinsip-prinsip umum manajemen ini terdiri dari.
  1. Pembagian kerja (Division of work)
  2. Wewenang dan tanggung jawab (Authority and responsibility)
  3. Disiplin (Discipline)
  4. Kesatuan perintah (Unity of command)
  5. Kesatuan pengarahan (Unity of direction)
  6. Mengutamakan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri
  7. Penggajian pegawai
  8. Pemusatan (Centralization)
  9. Hirarki (tingkatan)
  10. Ketertiban (Order)
  11. Keadilan dan kejujuran
  12. Stabilitas kondisi karyawan
  13. Prakarsa (Inisiative)
  14. Semangat kesatuan, semangat korps


Untuk melaksanakan fungsi pengorganisasian yang baik, perlu dilalui beberapa langkah sebagai berikut :
1. Kenali sasaran-sasaran yang ingin dicapai.
2. Perinci pekerjaan yang dibutuhkan sampai hal yang sekecil mungkin
3. Kelompokkan kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan
4. Pertegas tugas-tugas dan berikan sasaran yang memadai untuk setiap aktivitas atau kelompok aktivitas
5. Berikan tugas-tugas tersebut kepada orang-orang yang bermutu atau yang dapat dikembangkan secara potinsial
6. Beritahukan kepada setiap anggota tentang kegiatan-kegiatan apa yang diharapkan olehnya dalam rangka melaksanakan tugas dan hubungannya dengan perusahaan atau organisasi lannya


2.5 Proses Organizing yang Lazim Ditempuh sebagai berikut:
1.                   membentuk susunan jabatan dan peranan dengan pemberian nama.
2.                  membagi pekerjaan yang akan dilakukan , menetapkan tugas-tugas dan tanggung jawab.
3.                   membentuk sistem-sistem kekuasaan dan status formal.
4.                  membentuk suatu struktur organisasi untuk melakukan komunikasi-komunikasi internal.




2.6 Model Desain Struktur Organisasi
Ada dua model ekstrem dari desain organisasi
§  Model mekanistis, yaitu sebuah struktur yang dicirikan oleh departementalisasi yang luas, formalisasi yang tinggi, jaringan informasi yang terbatas, dan sentralisasi
§  Model organik, yaitu sebuah struktur yang rata, menggunakan tim lintas hierarki dan lintas fungsi, memiliki formalisasi yang rendah, memiliki jaringan informasi yang komprehensif, dan mengandalkan pengambilan keputusan secara partisipatif.






2.7  Macam-Macam Struktur Organisasi
2.7.1 Organisasi garis
Organisasi garis diciptakan oleh Henry Fayol, ciri-ciri struktur oorganisasi garis adalah sebagai berikut:
1. organisasi masih kecil,praktis dan sederhana
2. jumlah karyawan sedikit
3. pimpinan dan semua karyawan saling mengenal
4. spesialisasi kerja belum tinggi
5. hanya mengenal satu komando
6. struktur organisasi sangat sederhana
7. garis komando dari atas ke bawah, sebaliknya tanggung jawab dari bawag ke atas
2.7.2   Organisasi Fungsional
Organisasi fungsional diciptakan oleh E.W Taylor. ciri-ciri organnisasi fungsional adalah sebagai berikut:
1, setiap pimpinan dapat memberikan perintah kepada setiap bawahan sepanjang ada hubungan dengan fungsi atasan tersebut.
2. setiap pimpinan dapat menerima perintah dari pimpinan mana saja asal lebih tinggi kedudukannya
3. tidak terlalu menekankan pada struktur hirarki
4. tanggung jawab pelaksanaan kepada lebih dari satu pimpinan.






BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pemaparan yang ada dapat kita ketahui bahwa dalam ilmu administrasi dan manajemen, khususnya dalam fungsi manajemen organisasi merupakan unsur yang sangat penting dalam membangun manajemen itu sendiri dikarenakan organisasi adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan, dan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, sehingga dengan adanya pemahaman yang tepat dan tangguh dalam strategi dan taktik pada suatu sistem guna menciptakan lingkungan yang kondusif sehingga dapat memastikan semua pihak dapat bekerja secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan bersama.

3.2 SARAN
Dari makalah yang telah kami buat, kami berharap pengetahuan teman-teman semua tentang fungsi manajemen khususnya dalam organisasi dapat bertambah, sehingga teman-teman tentang organisasi semakin luas.

0 komentar:

Post a Comment

 

Lady Nang World's Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template