Tuesday 18 March 2014

PENYAKIT JANTUNG KORONER (KONSEP TIMBULNYA PENYAKIT, RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT, FIVE LEVEL PREVENTION)



JANTUNG KORONER


Penyakit jantung koroner disebabkan oleh lapisan lemak atau kolesterol di dinding nadi yang menyumbat pembuluh darah. Akibat dari penyumbatan oleh lapisan lemak dan kolesterol ini adalah terganggunya proses suplai darah dari dan ke jantung.
Ketika darah tersumbat akibat lapisan lemak maka inilah yang disebut serangan jantung. Lapisan lemak dan kolesterol di dinding nadi diakibatkan oleh kecanduan rokok, hipertensi, dan kolesterol tinggi.

Asal muasal terjadinya penyakit jantung koroner berawal dari kerusakan yang terjadi pada bagian dalam dinding pembuluh darah koroner yang sangat dibutuhkan otot-oto jantung demi kelangsungan hidupnya sendiri dalam rangka mendukung kehidupan organ-organ tubuh lainnya. Gejala penyakit jantung koroner ini disebabkan karena kulitas yang buruk dari dinding bagian pembuluh koroner akibat dari beberapa faktor yang sudah berlangsung lama.
Penyakit Jantung Koroner (PJK) merupakan salah satu bentuk utama penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan pembuluh darah), menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia. PJK ini bukanlah penyakit menular tetapi dapat 'ditularkan'. Penularan tersebut adalah melalui suatu bentuk 'penularan sosial' yang berkaitan dengan gaya hidup (life style) masyarakat. Karena itu, penyakit ini berarti berkaitan dengan keadaan sosial ekonomi masyarakat.  
Penyakit jantung koroner bukan disebabkan oleh virus ataupun mikroorganisme lainnya, tetapi dapat menyerang orang banyak. Penyakit jantung koroner dapat menyerang banyak orang, hanya saja masih bersifat selektif. ada beberapa kelompok atau karakteristik tersendiri dari orang-orang yang sering diserang penyakit jantung koroner. Arus modernisasi yang disusul dengan perubahan gaya hidup dapat dianggap sebagai 'kuman' pembawa penyakit ini. 
Penyakit jantung koroner cukup berbahaya tetapi dapat dicegah. Walaupun penyakit ini sering terjadi, banyak ditemukan, dan memberikan kematian mendadak, namun sebenarnya penyakit ini dapat dicegah. Diperlukan upaya-upaya tersendiri maupun secara bersama-sama untuk mencegah penyakit ini.
KONSEP TIMBULNYA PENYAKIT JANTUNG KORONER

Konsep Web Causation :

Konsep web causation atau konsep jarring sebab-akibat adalah konsep timbulnya penyakit yang dipengaruhi oleh banyak faktor yang saling berkaitan atau mempengaruhi satu sama lain. Banyaknya faktor yang berpengaruh terhadap kejadian penyakit jantung coroner akan saya jelaskan pada gambar di bawah ini :






















Text Box: Aktivitas Fisik
(Kurang Olahraga & Gerak)



Text Box: Diabetes Melitus





Text Box: Asupan Lemak

Text Box: Pendidikan



Text Box: Penyakit Jantung Koroner



Text Box: Kolestrol LDL


Text Box: Obesitas

Text Box: Pendapatan (ekonomi





Text Box: Alkohol




Text Box: Tekanan Darah Tinggi



Text Box: Rokok

 



















RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT JANTUNG KORONER

FASE KERENTANAN
Pada tahap ini terjadi proses etiologic,dimana factor penyebab pertama untuk pertama kalinya bertemu dengan pejamu. Faktor penyebab pertama belum menimbulkan penyakit, tetapi telah meletakkan dasar-dasar bagi berkembangnya penyakit. Hal ini berarti merupakan factor resiko.
Dalam penyakit jantung koroner yang menjadi fase kerentanan antara lain:
a. Kolesterol LDL yang tinggi
b. Pengidap diabetes lama yang sudah berkomplikasi ke arah koroner jantung
c. Pria mempunyai mempunyai resiko lebih tinggi daripada wanita
d. Usia lanjut mempunyai resiko untuk terkena penyakit jantung
e.  Tingkat sosial ekonomi yang tinggi mempunyai resiko terkena penyakit jantung koroner. Karena orang dengan sosial ekonomi tinggi mempunya kecenderungan untuk terjadinya perubahan pola konsumsi makan dengan kadar kolesterol tinggi.
f. Tekanan darah tinggi (hypertensi). Tekanan darah tinggi secara terus menerus akan menimbulkan kerusakan dinding pembuluh darah arteri secara perlahan-lahan. Apabila kerusakan itu diperparah dengan endapan lemk/kolesterol yang akan menimbulkan penyempitan rongga pembuluh darah, dan hal ini juga dapat terjadi pada arteri koroner.
g. Rokok. Peranan rokok terhadap penyakit jantung koroner dapat timbul dalam beberapa cara, diantaranya:
- Karbon monoksida (CO) yang terkandung di dalam asap rokok lebih kuat menarik atau menyerap oksigen dibandingkan sel darah merah dengan haemoglobinnya sehingga menurunkan kapasitas darah merah tersebut untuk membawa oksigen ke jaringan termasuk jantung.
- Perokok memiliki kadar kolesterol HDL yang lebih rendah, berarti pelindung terhadap penyakit jantung koroner menurun.
- Merokok dapat menyembunyikan angina, yaitu sakit dada yang merupakan tanda terhadap adanya sakit jantung. Tanpa adanya gejala itu, penderita tidak akan sadar penyakit berbahaya yang sedang menyerangnya.
h.  Obesitas, kurangnya aktivitas fisik juga menjadi pemicu terjadinya penyakit jantung koroner.

FASE PRE-SYMTOMATYC
Pada tahap ini belum terjadi gangguan fungsi organ dan belum menunjukkan
gejala. Terjadi perubahan anatomi dan histology. Pada penyakit jantung koroner terjadi aterosklerotik pada pembuluh darah koroner yang mengakibatkan penyempitan pembuluh darah.Fase ini sulit untuk didiagnosa secara klinis.

FASE KLINIS PENYAKIT
Merupakan kondisi ketika telah terjadi perubahan fungsi organ yang terkena dan menimbulkan gejala. Penderita jantung koroner yang mengalami penyumbatan arteri koroner akan kekurangan aliran darah ke otot jantung yang artinya otot-otot jantung tidak mendapat nutrisi dan oksigen sehingga timbulah suatu keadaan yang dikenal sebagai iskemik (ischemia). Dinding arteri koroner yang mengandung serabut-serabut otot polos, oleh suatu sebab dapat berkerut (spasme) dengan akibat menyempitnya pembuluh darah secara tiba-tiba, sehingga penderita merasakan nyeri dada, bahkan sampai terjadi serangan jantung mendadak.
Manifestasi gejala yang timbul dapat berupa angina pectoris (biasanya timbul karena adanya kekurangan suplai oksigen ke otot jantung pada saat aktivitas ataupun dalam keadaan istirahat) dengan sakit yang khas yaitu sesak nafas di tengah dada yang dapat menyebar sampai leher dan rahang, pundak kiri atau kanan dan lengan bahkan sampai terasa tembus ke punggung, kadang-kadang juga dirasakan seperti “sulit bernafas”. Serangan gejala nyeri dada semakin hari semakin berlangsung lama. Nyeri dada yang semakin hari semakin lama mencerminkan sumbatan koroner makin menebal dan sumbatan koroner semakin menutup penampang pipa pembuluh yang berarti pasokan oksigen buat otot jantung yang dilayani makin tipis.
Kondisi lainnya dikenal dengan acute myocard infarct (AMI) yaitu rusaknya otot jantung akibat penyumbatan arteri secara total yang disebabkan pecahnya plak lemak atherosclerosis pada arteri koroner secara tiba-tiba dan akan menimbulkn gejala sakit dada yang hebat, nafas pendek dan seringkali penderita akan kehilangan kesadaran sesaat.

FASE AKHIR PENYAKIT
Penyakit jantung koroner timbul akibat timbunan lemak atau karang yang disebut atheroma, terjadi di dalam dinding arteri pemasok darah beroksigen ke jantung dan menyempit hingga aliran darah terganggu. Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan nyeri dada. Dapat muncul saat bekerja berat atau ketegangan emosi, saat jantung membutuhkan oksigen tapi tidak dapat terpenuhi karena menyempitnya arteri koroner. Namun banyak pengidap jantung koroner yang tidak mengalami gejala apa-apa. Mereka sering menyadarinya setelah mengalami serangan jantung, yang terjadi ketika penggumpalan darah (atheroma) menyumbat arteri dan memutuskan suplai darah ke jantung.
Pada pembuluh darah orang modern sudah terbentuk “karat lemak” (akibat dari lemak darah/kolesterol yang dibiarkan tinggi untuk waktu yang lama) sejak usia remaja. Tanpa mengontrol lemak darah dengan obat dan diet, diperkirakan hanya perlu waktu sepuluh tahun untuk menjadikan pipa pembuluh koroner menjadi tersumbat total.
Hal –hal tersebut yang kemudian dapat menyebabkan terjadinya cardiac arrest yang bisa menyebabkan kematian mendadak.














Text Box: HOST :
Genetik, Usia, Jenis Kelamin, Status Gizi, Riwayat Penyakit (Obesitas, Diabetes, Hipertensi),







Text Box: Fase Akhir Penyakit





 



























Text Box: Fase Klinis Penyakit




Text Box: MENINGGAL

















Text Box: AGENT :
Unsur Nutrisi : Kolestrol LDL, kadar gula dan lemak yang tinggi.
Unsur Kimiawi : Konsumsi alcohol dan rokok






Text Box: SEMBUH


























Text Box: •	Sesak nafas dan nyeri dada semakin lama semakin berlangsung lama.
•	Sakit dada yg hebat, nafas pendek, dan seringkali akan kehilangan kesadaran sesaat akibat rusaknya otot-otot jantung karena pecahnya plak lemak aterosklerosis.









 












Text Box: ENVIRONMENT :
Sosial ekonomi 
(Perubahan pola hidup dan konsumsi).

Text Box: Pre-Symtomatyc

























 

Text Box: •	Nyeri dada atau bahkan serangan jantung mendadak akibat penyempitan pembuluh darah 
•	Sesak nafas dari dada sampai leher & rahang, pundak, lengan, bahkan punggung.
























Text Box: Interaksi antara 
H A E

 
Text Box: Penyempitan pembuluh darah (sulit didiagnosa) 






Reaksi Host











PRE-PATOGENESI
PATOGENESIS







































RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT JANTUNG KORONER

5 TAHAP PENCEGAHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

1.      Health Promotion (Promosi Kesehatan)
Pada tahap pencegahan ini, dilakukan pada saat masih sehat.Tidak hanya untuk mengantisipasi penyakikit aterosklerosis saja tetapi juga penyakit-penyakit yang lain.Karena upaya ini bertujuan agar kondisi kesehatan tetep terjaga. Promosi kesehatan yang dilakukan adalah memberi penyuluhan tentang pengetahuan kesehatan khususnya penyakit jantung koroner, olahraga secara teratur, menyeimbangkan asupan gizi dalam tubuh, melakukan pemeriksaan secara berkala, dan pegetahuan secara genetis tentang riwayat penyakit.

2.      Specific Protection (Perlindungan Khusus)
Bagi yang beresiko tinggi terhadap penyakit jantung diharapkan untuk bisa menghindari hal-hal yang bisa meninggalakan kebiasaan-kebiasaan seperti merokok, tidak mengkonsumsi alcohol, menjaga kadar kolesterol, tekanan darah dan diabetes di bawah kontol dengan sering berkonsultasi dengan dokter.

3.      Early Diagnosis and Prompt treatment (Diagnosis dan Pengobatan segera)
Sebelum terjadinya komplikasi, aterosklerosis mungkin tidak akan terdiagnosis. Komplikasi yang terjadi adalah, terdengarnya bruit (suara meniup) pada pemeriksaan dengan stetoskop bisa merupakan petunjuk dari aterosklerosis. Denyut nadi pada daerah yang terkena bisa berkurang.
Pada tahap ini menemukan penderita dilakukan dengan melakukan survey pada kelompok beresiko dan melakukan pelaporan. Dalam survey yang dilakukan dapat melakukan pemeriksaan untuk memdiagnosis penderita. Pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendiagnosis aterosklerosis yaitu :
·      ABI (ankle-brachial index), dilakukan pengukuran tekanan darah di pergelangan kaki dan lengan.
·      Pemeriksaan Doppler di daerah yang terkena.
·      Skening ultrasonik Duplex.
·      CT scan di daerah yang terkena.
·      Arteriografi resonansi magnetik.
·      Arteriografi di daerah yang terkena.
·      IVUS (intravascular ultrasound).
Pengobatan bisa dilakukan dengan memberikan obat-obatan untuk menurunkan kadar lemak dan kolesterol dalam darah (contohnya colestyramine, kolestipol, asam nikotinat, gemfibrozil, probukol, lovastatin). Aspirin, ticlopidine dan clopidogrel atau anti-koagulan bisa diberikan untuk mengurangi resiko terbentuknya bekuan darah.

4.      Disability Limitation (Pembatasan Disabilitas)
Jika terdapat gejala yang akut, sumbatan akut yang mengancam kemampuan otot dan jaringan kulit untuk berkontraksi atau salah satu organ sudah tidak dapat berfungsi sempurna, mungkin dapat dilakukan pengobatan selanjutnya.Seperti:
·      pembedahan Angioplasti balon dilakukan untuk meratakan plak dan meningkatkan aliran darah yang melalui endapan lemak.
·      Enarterektomi merupakan suatu untuk mengangkat endapan.
·      Pembedahan bypass merupakan prosedur yang sangat invasif, dimana arteri atau vena yang normal dari penderita digunakan untuk membuat jembatan guna menghindari arteri yang tersumbat.
·      Thrombolytic. Jika arteri tersumbat oleh adanya gumpalan darah, biasanya diberi obat untuk melarutkan gumpalan ke dalam arteri sampai gumpalan itu kembali normal.
·      Penggunaan Angiography. Dengan cara memasukkan catheter kecil ke dalam arteri dan di celup, dan kemudian sumbatan tersebut di tolong dengan sinar X.

5.      Rehabilitation (Rehabilitasi)
Rehabilitasi pengobatan yang spesifik ditentukan berdasarkan :
·         Usia, kesehatan secara menyeluruh dan riwayat kesehatan.
·         Perluasan dari penyakit tersebut
·         Daerah yang mengalami sumbatan
·         Tanda-tanda dan gejala-gejala yang dialami pasien
·         Riwayat kesehatahan dan pengobatanan seseorang terkait dengan sensivitasnya terhadap terapi&prosedur pengobatan yang pernah dialami
·         Arah yang di harapkan untuk penyakit ini ke depannya.
·         Pendapat atau pilihan.
Rehabilitasi yang dilakukan adalah penerapan perilaku sehat dalam keseharian seperti menghindari konsumsi alcohol dan rokok serta olahraga secara teratur, asupan gizi yang sesuai, menghindari makanan-makanan yang tinggi kolesterol, pemeriksaan secara berkala, dan psikoterapi untuk mengendalikan.



any comment or for more information lets talk via e-mail or google+ :)

1 komentar:

  1. Udha mulai sakit dada begitu lebih baik makan omega 3 plus nature epa. Banyak saudara saya yang tertolong

    ReplyDelete

 

Lady Nang World's Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template