Delegasi
Delegasi adalah suatu
pelimpahan wewenang dan tanggung jawab formal kepada orang lain untuk
melaksanakan kegiatan tertentu. Ada alasan mengapa diperlukan pendelegasian,
yaitu :
1. Memungkinkan atasan dapat
mencapai lebih dari pada mereka menangani setiap tugas sendiri.
2. Agar organisasi dapat
berfungsi lebih efisien.
3. Atasan dapat memusatkan
tenaga kepada suatu tugas yang lebih diprioritaskan.
4. Dapat mengembangkan
keahlian bawahan sebagai suatu alat pembelajaran dari kesalahan.
Dibawah ini adalah prinsip –
prinsip klasik yang dapat dijadikan dasar untuk delegasi yang efektif :
1. Prinsip scalar.
2. Prinsip kesatuan perintah.
3. Tanggung jawab, wewenang,
dan akuntabilitas.
Yang memungkinkan gagalnya
delegasi, yaitu:
1. Atasan merasa lebih jika
mereka tetap mempertahankan hak pembuatan keputusan.
2. Atasan tidak ingin ambil
resiko kalau saja bawahannya salah ataupun gagal dalam menjalankan wewenangnya.
3. Atasannya kurang atau
tidak percaya kepada bawahannya.
4. Atasan takut apabila
seorang bawahannya melakukan tugas dengan sangat baik dan efektif, sehingga
dapat mengancam posisinya sebagai atasan.
5. Bawahan tidak menerima
dengan alasan dapat menambah tanggung jawab yang sudah diterima.
6. Bawahan takut tidak dapat
menjalankan tugas – tugas dengan benar dan dikatakan gagal.
7. Bawahan merasa tertekan
apabila dilimpahkan tanggung jawab yang lebih besar.
Devolusi
Devolusi adalah
penyerahan tugas-tugas dan fungsi-fungsi kepada tingkat-tingkat sub nasional
dari pemerintah yang mempunyai tingkat otonomi tertentu dalam melaksanakan
tugas-tugas dan fungsi-fungsi tersebut.
Privatisasi
Privatisasi (istilah lain:
denasionalisasi) adalah proses pengalihan kepemilikan dari milik umum menjadi
milik pribadi. Lawan dari privatisasi adalah nasionalisasi.
Gambaran Umum
Privatisasi sering
diasosiasikan dengan perusahaan berorientasi jasa atau industri, seperti
pertambangan, manufaktur atau energi, meski dapat pula diterapkan pada aset apa
saja, seperti tanah, jalan, atau bahkan air.
Secara teori, privatisasi
membantu terbentuknya pasar bebas, mengembangnya kompetisi kapitalis, yang oleh
para pendukungnya dianggap akan memberikan harga yang lebih kompetitif kepada
publik. Sebaliknya, para sosialis menganggap privatisasi sebagai hal yang
negatif, karena memberikan layanan penting untuk publik kepada sektor privat
akan menghilangkan kontrol publik dan mengakibatkan kualitas layanan yang buruk,
akibat penghematan-penghematan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mendapatkan
profit.
0 komentar:
Post a Comment