Friday 10 May 2013

TUMPAHAN MINYAK DI TELUK MEKSIKO (2010)

KRONOLOGI TUMPAHAN MINYAK TELUK MEKSIKO

20 April 2010
Ledakan pengeboran minyak Deepwater Horizon, menewaskan 11 orang. Bor terbakar selama 36 jam sebelum akhirnya tenggelam ke dasar laut.
                     
30 Mei 2010
Tumpahan minyak sampai ke pantai Louisiana dan AS mulai melakukan penyelidikan kriminal.


6 Juni 2010
British Petroleum (BP) sepakat mengeluarkan dana US$20 miliar untuk membayar klaim dari nelayan dan bisnis lainya yang terganggu akibat tumpahan minyak.

1 Juli 2010
Tumpahan minyak mencapai lebih dari 140 juta galon, terburuk dalam sejarah tumpahan minyak.

8 September 2010
Dalam sebuah laporan setebal 193 halaman, BP menuduh kontraktor sumur Halliburton dan pemilik bor Transocean bertanggung jawab atas insiden. Keduanya membantah.

19 September 2010
BP berhasil menutup bocoran.

15 Desember 2010
AS resmi ajukan tuntutan hukum kepada BP dan rekannya.

12 Januari 2011
Laporan komisi pemerintah menyatakan penghematan BP menyebabkan bencana.

2 Maret 2012
Beberapa hari sebelum sidang, BP dan pengacara penggugat capai kesepakatan penyelesaian.


15 Nov 2012
BP sepakat bayar US$4,5 miliar ke pemerintah AS, dua pejabat BP didakwa pembunuhan dan mantan kepala eksekutif didakwa berbohong.

28 Nov 2012
BP untuk sementara waktu dilarang dari kontrak AS.

Sebagaimana kita tahu bahwa pada 20 April lalu telah terjadi ledakan di satu alat pengeboran yang disewa oleh BP Plc di Teluk Mexico. Tragedi tersebut menewaskan 11 pekeria dan alat pengebor yang dimiliki oleh fransocean Ltd tenggelam selama 2 hari. Seperti petakan semburan gas di Sidoarjo, tumpahan minyak ini tentu saja memberikan kerugian yang tidak terhitung jumlahnya. Presiden AS Barack Obama mengatakan kebocoran minyak ini sebagai bencana yang sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya serta dapat memengaruhi perekonomian negara-negara bagian dekat Teluk Meksiko dan orang-orang yang mata pencariannya bergantung pada teluk ini.
Tumpahan minyak yang meluas di Teluk Meksiko itu kini mendekati pantai negara bagian Florida, dengan posisi tumpahan hanya 11 kilometer saja dari garis pantai. Sementara itu, hingga kini perusahaan minyak raksasa BP masih bergelut membendung tumpahan itu. Gambar-gambar satelit yang baru dari University of Miami, menurut laporan VOA menunjukkan tumpahan minyak Teluk Meksiko, sekarang berukuran hampir sebesar negara bagian Maryland, yang luasnya sudah lebih dari 24.000 kilometer persegi.
Selain merugikan manusia, tumpahan minyak juga mengancam kehidupan satwa liar di kawasan itu. Saat ini dikabarkan tumpahan minyak telah mencapai pantai Lousiana, Alabama dan Mississippi. Tak sedikit orang menemukan burung, ikan dan hewan air lainnya mati akibat pencemaran tersebut. Bahkan pecinta alam disibukkan oleh pekerjaan baru mereka yaitu memandikan hewan yang terkena pncemaran minyak tersebut.
Ahli biologi Louisiana, Robert Lover, mengatakan, pelikan coklat yang dijuluki “si burung anggun” bertelur di pesisir pulau-pulau kecil di perairan Teluk Meksiko. Burung itu terancam mati karena memakan ikan yang tercemar minyak. Begitu juga kura-kura, katak, buaya, paus, lumba-lumba, manatee, tuna, hiu, kakap, dan tiram terancam mati jika minyak tidak dibersihkan.
Burung-burung dan hewan lainnya itu menghuni 1.700 pulau di Teluk Meksiko wilayah Florida. Gugus pulau ini membentang dari Florida Keys hingga Key West yang legendaris itu. Kematian hewan-hewan itu sudah di depan mata. Selain minyak menutupi muka laut, gumpalan minyak mengandung aspal mencemari tengah hingga dasar laut.
Robert S Carney, pakar kelautan Universitas Negeri Louisiana, mengatakan, aspal membuat semakin banyak biota laut terancam. Bakteri, plankton, cacing, dan biota kecil lain menyerap minyak. Mereka dimakan ikan kecil, kepiting, dan udang yang juga dimakan hewan laut yang lebih besar. Padang terumbu karang juga hancur. Berikut kami tampilkan beberapa gambar yang diambil dari beberapa sumber  :



Tumpahan minyak di teluk Mexico telah membuat sejumlah satwa liar ke dalam jurang bahaya kematian. Bahkan perusahaan pengebornya, British Petroleum, mengatakan bahwa minyak yang bocor baru bisa berhenti hingga Agustus nanti. Tumpahan minyak yang meluas di Teluk Meksiko sedang mendekati pantai negara bagian Florida. Sementara itu, hingga kini, perusahaan minyak raksasa BP masih bergelut membendung tumpahan itu.
Berusaha mengakhiri tumpahan minyak terburuk dalam sejarah AS dengan perbaikan sumur minyak pertamanya pada awal Mei dan dapat mencapai titik bocornya pada bulan Agustus, demikian laporan Miami Herald, Minggu 6 Juni. Sedangkan perbaikan ke dua dilakukan pertengahan Mei. Menurut data pemerintah, total 72 juta galon minyak mentah tumpah di perairan Teluk Meksiko pada saat ini.  Ilmuwan memperkirakan bahwa angka tersebut mungkin akan mencapai 265 juta galon.
Tujuh minggu setelah ledakan 20 April di area Deepwater Horizon, yang menewaskan 11 pekerja, BP bertanggung jawab atas kejadian tersebut mengatakan pihaknya menyedot 6.000 barel minyak per hari. Jumlah tersebut seperempat dari seluruh muntahkan minyak setiap hari.
Penanganan dampak tumpahan minyak di Teluk Meksiko butuh beberapa tahun dan biayanya tinggi. Namun menurut Program Lingkungan Hidup PBB, pemulihan ekologi tetap perlu dilakukan. Penutup pipa bercorong yang diharapkan mengurangi semburan minyak di Teluk Meksiko menunjukkan keberhasilan kecil. Direktur perusahaan minyak British Petroleum, BP menyatakan, minyak bumi yang bisa ditampung melalui corong itu mencapai 160 ribu liter atau 10 ribu barel sehari. Jumlah ini jauh dibawah prediksi awal sekitar 19 ribu barel seharinya. Sementara minyak yang masih terus menyembur ke laut sangat banyak.
Sudah lebih dari 70 juta liter minyak yang mencemari teluk Meksiko dalam bencana ekologi terburuk di dunia ini. Diperkirakan, kebocoran pipa itu baru akan tuntas diatasi Agustus mendatang. Ahli perlindungan hayati organisasi PBB - UNEP, Tim Kasten bertanya-tanya, "bagaimana mungkin, bahwa kita sekarang tidak mampu mengatasi masalah seperti ini, padahal kita melakukan pemboran minyak di seluruh dunia?"
Bagi Tim Kasten, dampak ekologi bencana teluk Meksiko sulit dibayangkan. Dua puluh tahun lalu, Kasten bekerja di Kementrian Lingkungan Hidup AS ketika kapal tanker Exxon Valdez menyebabkan bencana serupa di Alaska. Dari pengalaman itu ia menyadari, bahwa untuk mengetahui dampak dan biaya akibat bencana itu akan butuh waktu yang lama. Tuturnya, "Masalahnya bukan pada biaya dan kesulitan yang dihadapi dalam menyedot tumpakan minyaknya saja, melainkan soal pemulihan sistem ekologinya. Ini memerlukan beberapa tahun.“
Kasten baru menyelesaikan sebuah penelitian mengenai biaya dan kegunaan pemulihan sistem ekologi yang rusak. Hasilnya: melakukan investasi untuk mengembalikan alam ke kondisi awalnya hampir selalu lebih menguntungkan. Misalnya, untuk penghutanan kembali pegunungan Drakenberg , pemerintah Afrika Selatan awalnya menginvestasi 3,5 juta Euro, ditambah ongkos pelestarian 1 juta Euro setiap tahunnya. Namun keuntungan yang diraih dari tindakan itu, seperti bertambahnya persediaan air minum, berkurangnya sedimen di sungai-sungai serta sejumlah hal lain menunjukkan bahwa pengeluaran itu dalam satu tahun sudah impas. Penghutanan kembali pegunungan Drakenberg merupakan salah satu kisah sukses bidang ekologi dan ekonomi.
Terkait pencemaran Teluk Meksiko, Kasten, tak berani mengatakan apakah kondisi awalnya bisa dipulihkan. “Sulit sekali untuk menilai harga pencemaran minyak di Louisiana ini. Sekarang kita baru melihat dampaknya pada dunia binatang, kemudian ditambah dampaknya pada sektor perikanan dan turisme yang saat ini sebenarnya memasuki masa-masa liburan. Ini saja sudah berarti kerugian milyaran dolar."
Saat ini lapisan minyak sudah bergerak sejauh 320 kilometer dari pusat semburan pipa yang bocor. Berbentuk ribuan tumpahan kecil yang di terus dorong angin dan mengancam 4 negara bagian. Apabila lapisan minyak ini meluas ke lebih banyak negara bagian, maka biaya penanggulangannya juga akan melonjak.
Menurut Kasten yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bahan kimia yang dibutuhkan. Ungkapnya, "Jumlah bahan kimia yang digunakan juga sangat menentukan, Karena bahan-bahan itu memiliki dampak negatif pada lingkungan, meskipun dianggap tidak seburuk dampak cemaran minyak bumi itu“
Kasten memperkirakan, proses pemulihan lingkungan akan dimulai segera setelah seuruh kebocoran minyak itu dihentikan. "Semua pihak yang terimbas bencana ini harus terlibat. Selain itu, perlu menggunakan pengetahuan ilmiah yang mutakhir untuk memastikan neraca antara biaya dan hasil investasi itu. Menurut pengalaman, hasil akhir yang dicapai selalu membenarkan biaya melakukan pemulihan ekologis".
Semakin lama semburan minyak mengancam teluk Meksiko akan semakin panjang pula rekening yang harus dibayar. Menurut pakar UNEP, Tim Kasten biaya perlindungan pantai untuk kawasan rawa di teluk Meksiko setiap tahunnya mencapai 18 milyar Euro. Pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia (05/06) bencana pencemaran minyak di Teluk Meksiko bagaikan peringatan bahwa manusia harus berhati-hati ketika mengeksploitasi alam.
Sementara itu, luas permadani minyak di pesisir negara bagian Louisiana itu sudah mencapai sekitar 900 kilometer persegi. Para ahli konservasi mencemaskan kehidupan ikan dan seluruh sistim ekologi pantai Teluk Meksiko. Namun, BP menjamin akan melakukan segala sesuatu untuk menghindari terjadinya bencana lingkungan yang lebih hebat.
Saat ini, sebuah tim ahli tengah berusaha menutup tempat-tempat yang bocor itu dengan menggunakan robot selam, yang diharapkan dapat menutup katup-katup ventil yang tersedia. Tehniknya sangat rumit dan menurut BP, keberhasilannya belum bisa dipastikan. Apabila gagal, alternatif menyetop aliran minyak bumi itu adalah dengan mengebor sumur-sumur penyalur yang dapat mengurangi tekanan pada sumur asli.
Sementara itu, kurangnya pengamanan dan keselamatan pada anjungan lepas pantai dan kilang minyak menjadi tema hangat di Amerika Serikat. Senator Bill Nelson telah menjadwalkan pembahasannya di Kongres AS. Ia mengatakan, "Sering dikatakan, bahwa anjungan pengeboran minyak ini menggunakan teknologi yang terbaik di dunia, dan tidak mungkin bisa meledak tanpa sengaja. Tapi kita bisa lihat sekarang, bahwa kecelakaan seperti ini terjadi juga“
Kecelakaan "Deepwater Horizon“ tampaknya akan dibahas tuntas oleh Parlemen AS. Apalagi masih belum diketahui apa yang akan terjadi dengan sekitar 2,5 juta liter minyak yang masih tersimpan dalam anjungan yang telah karam itu. Sementara itu polisi pantai telah menghentikan pencarian 11 orang pekerja anjungan yang hilang. Tampaknya mereka sudah tak dapat diselamatkan.
Upaya demi upaya tengah dilakukan untuk menanggulangi tumpahan minyak itu. Kondisi terdesak mendorong para ahli perusahaan minyak British Petroleum BP dan operator penambangan lepas pantai Transocean untuk melakukan percobaan. Sebuah tenda berbentuk kubah akan dikembangkan untuk menyelimuti lubang pemboran, 1500 m di bawah air. Teorinya, kain terpal raksasa itu akan menangkap pancaran minyak agar dapat dihisap, masih di bawah air. Ini adalah eksperimen pertama kalinya di kedalaman laut serupa itu.
Tidak ada yang tahu apakah eksperimen itu akan berhasil atau tidak. Jika pun ya, paling cepat dalam empat minggu ke depan. Bersamaan dengan itu, BP akan menggali lubang pemboran kedua di dasar laut untuk menghentikan aliran minyak dari sana. Bisa dibilang lubang pembor penyelamat. Tapi pembangunan pipa senilai 100 juta Dolar itu butuh waktu, dalam kondisi seperti sekarang bahkan sampai 4 bulan.
Sementara itu, minyak mentah terus mengalir dalam jumlah besar ke Teluk Meksiko. Gubernur konservatif Florida Charlie Crist menyerukan pada Presiden Barack Obama untuk mempertimbangkan kembali pembangunan kilang minyak baru di lepas pantai Amerika.

Kapal Helix Q4000 (belakang kiri) sedang menjalankan operasi Static Kill, Selasa (03/08)
Ketika tiga pekan lalu sumbat baru penutup lubang pengeboran untuk pertama kalinya benar-benar mampu menghentikan semburan minyak di Teluk Meksiko, semua warga di kawasan itu mengikutinya dengan tegang lewat laporan televisi. Dimulainya tahap akhir penutupan lubang pengeboran dengan metode “Static Kill“ hari Selasa (03/08), ditanggapi biasa-biasa saja. Karena gambar-gambar yang dikirimkan dari kedalaman 1.500 meter nyaris sama dengan gambar-gambar tiga pekan lalu. Sesaat menjelang dan sesudah operasi Static Kill ini tidak kelihatan lagi lapisan cemaran minyak.
Langkah Pertama
Lubang pengeboran yang bocor tersebut selama lebih dari empat bulan telah menyemburkan sekitar 700 juta liter minyak mentah berwarna coklat yang mencemari berat lingkungan di Teluk Meksiko. Volume kebocorannya hanya kalah oleh bencana kebocoran minyak pada saat Perang Teluk pertama tahun 1990-an lalu.
BP kini mulai memompakan campuran lumpur dan semen ke dalam lubang pengeboran. Wakil direktur BP, Kent Wells mengumumkan, "Kami kini berkonsentrasi, operasi Static Kill menghasilkan yang terbaik sesuai kemampuan kami.“
Static Kill adalah metode penyumbatan lubang pengeboran dengan memompakan campuran lumpur pekat dan semen. Dengan itu, minyak yang menyembur ditekan untuk kembali ke lapisan cebakannya pada kedalaman sekitar 5.000 meter. Proses penyumbatan ini diperkirakan berlangsung hingga hari Kamis (05/08). Operasi penyumbatan ini merupakan langkah pertama untuk menutup semburan minyak mentah di Teluk Meksiko. Setelahnya, akan dilakukan langkah ke dua, berupa pengeboran sumur pelepas tekanan atau “relief well“.
Dampak Pencemaran
Para insinyur BP sejak awal bulan Mei lalu sudah mulai mengebor lubang menyamping sedalam 4.000 meter di dekat lubang pengeboran yang bocor ini. Juga dari situ, dengan tekanan tinggi akan dipompakan campuran lumpur dan semen, untuk menyumbat sumber minyak dari bawah.
Sebelumnya terdapat laporan, BP memandang tidak mutlak dilakukannya pengeboran sumur pelepas tekanan. Akan tetapi sekarang pengeborannya dilanjutkan. Akhir pekan depan “relief well” ini akan selesai dibor, dan tidak lama sesudah itu sumber minyaknya akan dapat benar-benar disumbat.
Tapi dampak bencana cemaran minyak tetap akan terasa dalam jangka panjang. Manajer kiris Thad Allen juga menyadarinya, “Tetap ada cemaran minyak di sana yang tidak nampak dan sulit ditemukan.” Allen juga menyampaikan jaminannya bahwa ia tidak akan mengabaikan warga di kawasan Teluk Meksiko, juga setelah sumber minyak yang menimbulkan pencemaran berhasil ditutup selamanya.


DAFTAR PUSTAKA

0 komentar:

Post a Comment

 

Lady Nang World's Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template