KRONOLOGI TUMPAHAN MINYAK TELUK MEKSIKO
20 April 2010
Ledakan pengeboran minyak
Deepwater Horizon, menewaskan 11 orang. Bor terbakar selama 36 jam sebelum
akhirnya tenggelam ke dasar laut.
30 Mei 2010
Tumpahan minyak
sampai ke pantai Louisiana dan AS mulai melakukan penyelidikan kriminal.
6 Juni 2010
British Petroleum
(BP) sepakat mengeluarkan dana US$20 miliar untuk membayar klaim dari nelayan
dan bisnis lainya yang terganggu akibat tumpahan minyak.
1 Juli 2010
Tumpahan minyak
mencapai lebih dari 140 juta galon, terburuk dalam sejarah tumpahan minyak.
8 September 2010
Dalam sebuah
laporan setebal 193 halaman, BP menuduh kontraktor sumur Halliburton dan
pemilik bor Transocean bertanggung jawab atas insiden. Keduanya membantah.
19 September 2010
BP berhasil menutup
bocoran.
15 Desember 2010
AS resmi ajukan
tuntutan hukum kepada BP dan rekannya.
12 Januari 2011
Laporan komisi
pemerintah menyatakan penghematan BP menyebabkan bencana.
2 Maret 2012
Beberapa hari
sebelum sidang, BP dan pengacara penggugat capai kesepakatan penyelesaian.
15 Nov 2012
BP sepakat bayar
US$4,5 miliar ke pemerintah AS, dua pejabat BP didakwa pembunuhan dan mantan
kepala eksekutif didakwa berbohong.
28 Nov 2012
BP untuk sementara
waktu dilarang dari kontrak AS.
Sebagaimana kita
tahu bahwa pada 20 April lalu telah terjadi ledakan di satu alat pengeboran
yang disewa oleh BP Plc di Teluk Mexico. Tragedi tersebut menewaskan 11 pekeria
dan alat pengebor yang dimiliki oleh fransocean Ltd tenggelam selama 2 hari. Seperti
petakan semburan gas di Sidoarjo, tumpahan minyak ini tentu saja memberikan kerugian
yang tidak terhitung jumlahnya. Presiden AS Barack Obama mengatakan kebocoran
minyak ini sebagai bencana yang sangat besar dan belum pernah terjadi
sebelumnya serta dapat memengaruhi perekonomian negara-negara bagian dekat
Teluk Meksiko dan orang-orang yang mata pencariannya bergantung pada teluk ini.
Tumpahan minyak
yang meluas di Teluk Meksiko itu kini mendekati pantai negara bagian Florida,
dengan posisi tumpahan hanya 11 kilometer saja dari garis pantai. Sementara
itu, hingga kini perusahaan minyak raksasa BP masih bergelut membendung
tumpahan itu. Gambar-gambar satelit yang baru dari University of Miami, menurut
laporan VOA menunjukkan tumpahan minyak Teluk Meksiko, sekarang berukuran
hampir sebesar negara bagian Maryland, yang luasnya sudah lebih dari 24.000
kilometer persegi.
Selain merugikan
manusia, tumpahan minyak juga mengancam kehidupan satwa liar di kawasan itu.
Saat ini dikabarkan tumpahan minyak telah mencapai pantai Lousiana, Alabama dan
Mississippi. Tak sedikit orang menemukan burung, ikan dan hewan air lainnya
mati akibat pencemaran tersebut. Bahkan pecinta alam disibukkan oleh pekerjaan
baru mereka yaitu memandikan hewan yang terkena pncemaran minyak tersebut.
Ahli biologi Louisiana, Robert Lover, mengatakan, pelikan
coklat yang dijuluki “si burung anggun” bertelur di pesisir pulau-pulau kecil
di perairan Teluk Meksiko. Burung itu terancam mati karena memakan ikan yang
tercemar minyak. Begitu juga kura-kura, katak, buaya, paus, lumba-lumba,
manatee, tuna, hiu, kakap, dan tiram terancam mati jika minyak tidak
dibersihkan.
Burung-burung dan hewan lainnya itu menghuni 1.700 pulau di
Teluk Meksiko wilayah Florida. Gugus pulau ini membentang dari Florida Keys
hingga Key West yang legendaris itu. Kematian hewan-hewan itu sudah di depan
mata. Selain minyak menutupi muka laut, gumpalan minyak mengandung aspal
mencemari tengah hingga dasar laut.
Robert S Carney, pakar kelautan Universitas Negeri
Louisiana, mengatakan, aspal membuat semakin banyak biota laut terancam.
Bakteri, plankton, cacing, dan biota kecil lain menyerap minyak. Mereka dimakan
ikan kecil, kepiting, dan udang yang juga dimakan hewan laut yang lebih besar.
Padang terumbu karang juga hancur. Berikut kami tampilkan beberapa
gambar yang diambil dari beberapa sumber
:
Tumpahan minyak di teluk Mexico
telah membuat sejumlah satwa liar ke dalam jurang bahaya kematian. Bahkan
perusahaan pengebornya, British Petroleum, mengatakan bahwa minyak yang bocor
baru bisa berhenti hingga Agustus nanti. Tumpahan minyak yang meluas di Teluk
Meksiko sedang mendekati pantai negara bagian Florida. Sementara itu, hingga
kini, perusahaan minyak raksasa BP masih bergelut membendung tumpahan itu.
Berusaha mengakhiri tumpahan
minyak terburuk dalam sejarah AS dengan perbaikan sumur minyak pertamanya pada
awal Mei dan dapat mencapai titik bocornya pada bulan Agustus, demikian laporan
Miami Herald, Minggu 6 Juni. Sedangkan perbaikan ke dua dilakukan pertengahan
Mei. Menurut data pemerintah, total 72 juta galon minyak mentah tumpah di
perairan Teluk Meksiko pada saat ini. Ilmuwan memperkirakan bahwa angka
tersebut mungkin akan mencapai 265 juta galon.
Tujuh minggu setelah ledakan 20
April di area Deepwater Horizon, yang menewaskan 11 pekerja, BP bertanggung
jawab atas kejadian tersebut mengatakan pihaknya menyedot 6.000 barel minyak
per hari. Jumlah tersebut seperempat dari seluruh muntahkan minyak setiap hari.
Penanganan dampak tumpahan minyak
di Teluk Meksiko butuh beberapa tahun dan biayanya tinggi. Namun menurut
Program Lingkungan Hidup PBB, pemulihan ekologi tetap perlu dilakukan. Penutup
pipa bercorong yang diharapkan mengurangi semburan minyak di Teluk Meksiko
menunjukkan keberhasilan kecil. Direktur perusahaan minyak British Petroleum,
BP menyatakan, minyak bumi yang bisa ditampung melalui corong itu mencapai 160
ribu liter atau 10 ribu barel sehari. Jumlah ini jauh dibawah prediksi awal
sekitar 19 ribu barel seharinya. Sementara minyak yang masih terus menyembur ke
laut sangat banyak.
Sudah lebih dari 70 juta liter
minyak yang mencemari teluk Meksiko dalam bencana ekologi terburuk di dunia
ini. Diperkirakan, kebocoran pipa itu baru akan tuntas diatasi Agustus
mendatang. Ahli perlindungan hayati organisasi PBB - UNEP, Tim Kasten
bertanya-tanya, "bagaimana mungkin, bahwa kita sekarang tidak mampu
mengatasi masalah seperti ini, padahal kita melakukan pemboran minyak di
seluruh dunia?"
Bagi Tim Kasten, dampak ekologi
bencana teluk Meksiko sulit dibayangkan. Dua puluh tahun lalu, Kasten bekerja
di Kementrian Lingkungan Hidup AS ketika kapal tanker Exxon Valdez menyebabkan
bencana serupa di Alaska. Dari pengalaman itu ia menyadari, bahwa untuk
mengetahui dampak dan biaya akibat bencana itu akan butuh waktu yang lama.
Tuturnya, "Masalahnya bukan pada biaya dan kesulitan yang dihadapi dalam
menyedot tumpakan minyaknya saja, melainkan soal pemulihan sistem ekologinya.
Ini memerlukan beberapa tahun.“
Kasten baru menyelesaikan sebuah
penelitian mengenai biaya dan kegunaan pemulihan sistem ekologi yang rusak.
Hasilnya: melakukan investasi untuk mengembalikan alam ke kondisi awalnya
hampir selalu lebih menguntungkan. Misalnya, untuk penghutanan kembali
pegunungan Drakenberg , pemerintah Afrika Selatan awalnya menginvestasi 3,5
juta Euro, ditambah ongkos pelestarian 1 juta Euro setiap tahunnya. Namun
keuntungan yang diraih dari tindakan itu, seperti bertambahnya persediaan air
minum, berkurangnya sedimen di sungai-sungai serta sejumlah hal lain
menunjukkan bahwa pengeluaran itu dalam satu tahun sudah impas. Penghutanan
kembali pegunungan Drakenberg merupakan salah satu kisah sukses bidang ekologi
dan ekonomi.
Terkait pencemaran Teluk Meksiko,
Kasten, tak berani mengatakan apakah kondisi awalnya bisa dipulihkan. “Sulit
sekali untuk menilai harga pencemaran minyak di Louisiana ini. Sekarang kita
baru melihat dampaknya pada dunia binatang, kemudian ditambah dampaknya pada
sektor perikanan dan turisme yang saat ini sebenarnya memasuki masa-masa
liburan. Ini saja sudah berarti kerugian milyaran dolar."
Saat ini lapisan minyak sudah
bergerak sejauh 320 kilometer dari pusat semburan pipa yang bocor. Berbentuk
ribuan tumpahan kecil yang di terus dorong angin dan mengancam 4 negara bagian.
Apabila lapisan minyak ini meluas ke lebih banyak negara bagian, maka biaya
penanggulangannya juga akan melonjak.
Menurut Kasten yang perlu
diperhatikan adalah penggunaan bahan kimia yang dibutuhkan. Ungkapnya,
"Jumlah bahan kimia yang digunakan juga sangat menentukan, Karena
bahan-bahan itu memiliki dampak negatif pada lingkungan, meskipun dianggap
tidak seburuk dampak cemaran minyak bumi itu“
Kasten memperkirakan, proses pemulihan
lingkungan akan dimulai segera setelah seuruh kebocoran minyak itu dihentikan.
"Semua pihak yang terimbas bencana ini harus terlibat. Selain itu, perlu
menggunakan pengetahuan ilmiah yang mutakhir untuk memastikan neraca antara
biaya dan hasil investasi itu. Menurut pengalaman, hasil akhir yang dicapai
selalu membenarkan biaya melakukan pemulihan ekologis".
Semakin lama semburan minyak
mengancam teluk Meksiko akan semakin panjang pula rekening yang harus dibayar.
Menurut pakar UNEP, Tim Kasten biaya perlindungan pantai untuk kawasan rawa di
teluk Meksiko setiap tahunnya mencapai 18 milyar Euro. Pada Hari Lingkungan
Hidup Sedunia (05/06) bencana pencemaran minyak di Teluk Meksiko bagaikan
peringatan bahwa manusia harus berhati-hati ketika mengeksploitasi alam.
Sementara itu, luas permadani minyak di
pesisir negara bagian Louisiana itu sudah mencapai sekitar 900 kilometer
persegi. Para ahli konservasi mencemaskan kehidupan ikan dan seluruh sistim
ekologi pantai Teluk Meksiko. Namun, BP menjamin akan melakukan segala sesuatu
untuk menghindari terjadinya bencana lingkungan yang lebih hebat.
Saat ini, sebuah tim ahli tengah berusaha
menutup tempat-tempat yang bocor itu dengan menggunakan robot selam, yang
diharapkan dapat menutup katup-katup ventil yang tersedia. Tehniknya sangat
rumit dan menurut BP, keberhasilannya belum bisa dipastikan. Apabila gagal,
alternatif menyetop aliran minyak bumi itu adalah dengan mengebor sumur-sumur
penyalur yang dapat mengurangi tekanan pada sumur asli.
Sementara itu, kurangnya pengamanan dan
keselamatan pada anjungan lepas pantai dan kilang minyak menjadi tema hangat di
Amerika Serikat. Senator Bill Nelson telah menjadwalkan pembahasannya di
Kongres AS. Ia mengatakan, "Sering dikatakan, bahwa anjungan pengeboran
minyak ini menggunakan teknologi yang terbaik di dunia, dan tidak mungkin bisa
meledak tanpa sengaja. Tapi kita bisa lihat sekarang, bahwa kecelakaan seperti
ini terjadi juga“
Kecelakaan "Deepwater Horizon“ tampaknya
akan dibahas tuntas oleh Parlemen AS. Apalagi masih belum diketahui apa yang
akan terjadi dengan sekitar 2,5 juta liter minyak yang masih tersimpan dalam
anjungan yang telah karam itu. Sementara itu polisi pantai telah menghentikan
pencarian 11 orang pekerja anjungan yang hilang. Tampaknya mereka sudah tak
dapat diselamatkan.
Upaya demi upaya tengah dilakukan untuk
menanggulangi tumpahan minyak itu. Kondisi terdesak mendorong para ahli
perusahaan minyak British Petroleum BP dan operator penambangan lepas pantai
Transocean untuk melakukan percobaan. Sebuah tenda berbentuk kubah akan
dikembangkan untuk menyelimuti lubang pemboran, 1500 m di bawah air. Teorinya,
kain terpal raksasa itu akan menangkap pancaran minyak agar dapat dihisap,
masih di bawah air. Ini adalah eksperimen pertama kalinya di kedalaman laut
serupa itu.
Tidak ada yang tahu apakah eksperimen itu akan
berhasil atau tidak. Jika pun ya, paling cepat dalam empat minggu ke depan.
Bersamaan dengan itu, BP akan menggali lubang pemboran kedua di dasar laut
untuk menghentikan aliran minyak dari sana. Bisa dibilang lubang pembor
penyelamat. Tapi pembangunan pipa senilai 100 juta Dolar itu butuh waktu, dalam
kondisi seperti sekarang bahkan sampai 4 bulan.
Sementara itu, minyak mentah terus mengalir
dalam jumlah besar ke Teluk Meksiko. Gubernur konservatif Florida Charlie Crist
menyerukan pada Presiden Barack Obama untuk mempertimbangkan kembali
pembangunan kilang minyak baru di lepas pantai Amerika.
Kapal Helix Q4000
(belakang kiri) sedang menjalankan operasi Static Kill, Selasa (03/08)
Ketika tiga pekan lalu sumbat baru penutup
lubang pengeboran untuk pertama kalinya benar-benar mampu menghentikan semburan
minyak di Teluk Meksiko, semua warga di kawasan itu mengikutinya dengan tegang
lewat laporan televisi. Dimulainya tahap akhir penutupan lubang pengeboran
dengan metode “Static Kill“ hari Selasa (03/08), ditanggapi biasa-biasa saja.
Karena gambar-gambar yang dikirimkan dari kedalaman 1.500 meter nyaris sama
dengan gambar-gambar tiga pekan lalu. Sesaat menjelang dan sesudah operasi
Static Kill ini tidak kelihatan lagi lapisan cemaran minyak.
Langkah Pertama
Lubang pengeboran yang bocor tersebut selama
lebih dari empat bulan telah menyemburkan sekitar 700 juta liter minyak mentah
berwarna coklat yang mencemari berat lingkungan di Teluk Meksiko. Volume kebocorannya
hanya kalah oleh bencana kebocoran minyak pada saat Perang Teluk pertama tahun
1990-an lalu.
BP kini mulai memompakan campuran lumpur dan
semen ke dalam lubang pengeboran. Wakil direktur BP, Kent Wells mengumumkan,
"Kami kini berkonsentrasi, operasi Static Kill menghasilkan yang terbaik
sesuai kemampuan kami.“
Static Kill adalah metode penyumbatan lubang
pengeboran dengan memompakan campuran lumpur pekat dan semen. Dengan itu,
minyak yang menyembur ditekan untuk kembali ke lapisan cebakannya pada kedalaman
sekitar 5.000 meter. Proses penyumbatan ini diperkirakan berlangsung hingga
hari Kamis (05/08). Operasi penyumbatan ini merupakan langkah pertama untuk
menutup semburan minyak mentah di Teluk Meksiko. Setelahnya, akan dilakukan
langkah ke dua, berupa pengeboran sumur pelepas tekanan atau “relief well“.
Dampak Pencemaran
Para insinyur BP sejak awal bulan Mei lalu
sudah mulai mengebor lubang menyamping sedalam 4.000 meter di dekat lubang
pengeboran yang bocor ini. Juga dari situ, dengan tekanan tinggi akan
dipompakan campuran lumpur dan semen, untuk menyumbat sumber minyak dari bawah.
Sebelumnya terdapat laporan, BP memandang
tidak mutlak dilakukannya pengeboran sumur pelepas tekanan. Akan tetapi
sekarang pengeborannya dilanjutkan. Akhir pekan depan “relief well” ini akan
selesai dibor, dan tidak lama sesudah itu sumber minyaknya akan dapat
benar-benar disumbat.
Tapi dampak bencana cemaran minyak tetap akan
terasa dalam jangka panjang. Manajer kiris Thad Allen juga menyadarinya, “Tetap
ada cemaran minyak di sana yang tidak nampak dan sulit ditemukan.” Allen juga
menyampaikan jaminannya bahwa ia tidak akan mengabaikan warga di kawasan Teluk
Meksiko, juga setelah sumber minyak yang menimbulkan pencemaran berhasil
ditutup selamanya.
DAFTAR PUSTAKA
http://barudakgudang.wordpress.com/2010/07/06/tumpahan-minyak-di-teluk-mexico-mengancam-kehidupan-satwa-liar/ diakses tanggal 10
april 2013
http://muslimdaily.net/berita/internasional/tumpahan-minyak-teluk-mexico-bukti-kesombongan-manusia.html#.UWUQ1TeVjp8 diakses tanggal 10
april 2013
http://www.suarapembaruan.com/home/insiden-tumpahan-minyak-bp-di-teluk-meksiko/27553 diakses tanggal 10
april 2013
http://www.dw.de/operasi-static-kill-diyatakan-berhasil/a-5865016 diakses tanggal 10 april 2013
http://www.dw.de/bp-gagal-tutup-lubang-bocor-di-laut/a-5627058 diakses tanggal 10 april 2013
http://barudakgudang.wordpress.com/2010/07/06/tumpahan-minyak-di-teluk-mexico-mengancam-kehidupan-satwa-liar/ diakses tanggal 10 april 2013
http://www.dw.de/cegah-meluasnya-aliran-minyak-bp-bangun-tenda-bawah-air/a-5515550 diakses tanggal 10 april 2013
http://www.dw.de/bp-hentikan-bocor-minyak-dengan-robot-selam/a-5510665 diakses tanggal 10 april 2013
0 komentar:
Post a Comment