1)   
Kelenjar
exokrine
2)   
Kelenjar
endokrin
Hanya kelenjar endokrin dibicarakan dalam sistim ini.
Sekret kelenjar exokrin ke dalam rongga misalnya, kelenjar keringat ke permukaan
kulit, kelenjar liur mengalir ke rongga mulut.
Daftar kelenjar endokrin dan organ target mereka terus
menerus untuk pertumbuhan. Nama, lokasi-lokasi dan fungsi-fungsi kelenjar
endokrin (Table)
| 
KELENJAR ATAU HORMON-HORMON 
I.    ANTERIOR PITUITARY : 
v
  Thyroid
  stimulating hormone (TSH) 
v
  Adrennocorticotropic
  hormon (ACTH) 
v
  Felide
  stimulating hormon (FSH) 
v
  Luteinizing
  hormon (LH) 
v
  Melanoclyte
  stimulating hormon (MSH) 
·        
  Growth
  Hormone (GH) 
·        
  Prolactin
  (Latogenic Hormone) 
II.   POSTERIOR
  PITUITARY : 
v
  Antidiuretic
  Hormone (ADH) 
v
  Oxytocin 
III. HYPOTHALAMUS 
v
  Releasing
  hormon-hormon (banyak) 
v
  Inhibisi
  Hormon-hormon (banyak) 
IV. THYROID 
v
  Thyroxine
  (T4) dan Triodothyronine (T3) 
Calcitorin   
V.  PARATHYROID 
v
  Hormon
  parathyroid (PTH) 
VI. KORTEX
  ADRENAL 
v
  Mineralocolticoid
  (Aldosteron) 
v
  Glucocolticoid (coltison) (Hydrocoltisol) 
v   
  Hormon
  Sex (Androgen) 
VII.  MEDULA ADRENAL 
v
  Epinephine
  (adrenaline) dan norepinephrine 
VIII. PULAU-PULAU PANKREAS 
vGlucagon 
v
  Insuline 
IX.    OVRIUM 
v
  Estrogen 
X.     TESTIS 
v
  Testoteron 
XI.    THYMUS 
v   
  Thymus 
XII.  PLACENTA 
v
  Ghorionic
  gonadotropin 
v
  Estrogen 
v
  Progesteron 
XIII. PINEAL 
v      
  Melatonin 
XIV.JANTUNG (ATRIUM) 
v   
  Hormon
  Natriuretik Atrial (ANH) | 
FUNGSI 
v
  Hormon tropic, menstimulasi sekresi  
  thyroid. 
+ Hormon tropic, menstimulasi
  sekresi  hormon karteks adrenal. 
v
  Hormon
  tropic, 
P. Menstimulasi perkembangan
  follikel-follikel ovarium dan sekresi estrogen. 
L. Mentimulasi tubulus seminiferus
  testis untuk tubuh dan hasilkan sperma . 
HORMON TROPIC, 
p.
  – Menstimulasi maturasi follikel ovarium dan ovum. 
v
  Menstimulasi
  sekresi estogen, memicu ovolusi. 
v
  Menstimulasi
  perkembangan korpiluteum
  (Luteinization) 
 L. Menstimulasi sel-sel interstisia testis
  untuk sekresi testoteron 
v
  Menstimulasi
  sistesis & menyebarkan pigmen melanin di kulit. 
v
  Menstimulasi
  pertumbuhan di semua  
organ-organ, mobilisasi
  molekul-molekul makanan, meningkatkan konsentrasi gluko sadarah. 
v
  Menstimulasi
  perkembangan payudara selama kehamilan dan sekresi ASI sesudah kehamilan.  
- Menstimulasi
  retensi air oleh kedua ginjal. 
v
  Menstimulasi
  kontraksi uterus pada akhir kehamilan, 
v
  Menstimulasi
  pengeluaran ASI dalam ductus-ductus payudara ibu. 
v 
  Menstimulasi
  pituitary anterior melepaskan hormon-hormon. 
v 
  Menghambat/batasi
  pituitary anterior sekresi hormon. 
-
  Menstimulasi metabolisme energi dari semua sel-sel tubuh. 
v 
  Membiasi
  pemencahan tulang, di sebabkan menurunnya konsentrasi calcium konsentrasi. 
v 
  Menstimulasi
  pemecahan tulang menyebabkan meningkatnya konsentrasi calcium dalam darah 
v 
  Mengatur
  keseimbangan cairan dan elektrolit. 
v 
  Stimulasi
  gluconeogenesis menyebabkan menaiknya konsentrasi glukosa darah. Berefek anti
  inflamasi, 
anti imunitas dan anti
  allergy. 
v 
  Menstimulasi
  dorongan sexsual pada wanita, tapi berefek sepele pada laki2. 
v 
  Jangka
  panjang dan respon-respon sarafsympatheic selama stres. 
v 
  Menstimulasi
  plygonolysis,  
P. Konsentrasi glukosa darah. 
v 
  Meningkatkan
  masuknya glukosa, dalam semua sel-sel. 
L. Konsentrasi glukosa
  darah. 
v 
  P.
  Perkembangan dan pertahankan karakteristik sex pada wanita. 
v 
  L.
  Kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk kehamilan. 
v 
  Meningkatkan
  pertumbuhan dan pertahankan karakteristik sex pria. 
v  P. Perkembangan sel-sel
  sistim  immun. 
v  Peningkatan kondisi-kondisi yang
  dibutuhklan selama kehamilan dini. 
v 
  Membatasi
  hormon-hormon tropic Yang berefek ke ovarium. 
v 
  Terlibat
  dalam waktu internal tubuh. 
v 
  Mengatur
  keseimbangan cairan dan elektrolit. | 
Lokasi dari kelenjar endokrin dan fungsi dari hormon yang dihasilkan
| 
 | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
 | 
| 
 | 
Hormon –
hormon yang dihasilkan oleh Hipothalamus dan pituitary 
| 
KELENJAR / HORMON | 
PENGATURAN  | 
FUNGSI | 
| 
Hipothalamus
   
ü  Releasing hormon-hormon
  (banyak) 
ü  Inhibisi Hormon-hormon
  (banyak) | 
ü  Menstimulasi pituitary
  anterior melepaskan hormon-hormon. 
ü  Menghambat/batasi pituitary
  anterior sekresi hormon. | |
| 
Pituitary
  Anterior ( adenohipofise)  
ü  Growth Hormon (GH)  
ü  Prolactin (PRLH)  
ü  Thyroid Stimulating Homone
  (TSH)  
ü  Adrenocorticotropin hormon  
(ACTH)  
ü  Gonadotropin ; 
1)    
  Folikel
  Stimulating hormone (FSH)  
2)    
  Luteinizing
  Hormone  | 
-         
  Dikontrol oleh GHRH dan GHIH  
-         
  Sekresinya meningkat setelah makan, 
  dan setelah tidur lelap ( 1-2 jam) 
-         
  Rangsanga lain yang
  menyebabkan peningkat GH : Latihan, stres, agent kimia : Arginin, clonidine,
  TRH pada acromegaly, adrenergic antagonis, beta adrenergik antagonis, hypoglikemi. 
-         
  Sekresinya menurun pada
  hyperglikemia  
§  Dikontrol
  oleh PRH dan PIH 
§  Sekresinya
  meningkat  beberapa jam selama tiidur. 
§  Rangsangan
  lain yang menyebabkan peningkatan PRL : Menyusui, stresor, kimia : Estrogen,
  Clorpromazine : ,  
ü 
  Di
  kontol oleh ; TRH dan mekanisme negative feed back dari kadar T4 dalam plasma.  
Peningkatan T4  menurunkan TSH dan sebaliknya.  
§  Dikontrol
  oleh CRH dan mekaniosme feed back negative dari  
kadar
  kortisol dalam darah.  
§  Sekresinya
  meningkat pada jam 6
  dan 8 malam
  mengikuti ritme  circadian dan
  disebabkan oleh peningkatan CRH. 
§  Stresor
  fisiologis dan psikologis  seperti
  hypoglikemi, infeksi, nyeri dan kecemasan meningkatan ACTH. 
§  Perubahan
  kadar cortisol mempengaruhi ACTH : Cotisol meningkat ACTH menurun dan
  sebaliknya.   
ü 
  Sekresinya dikontrol oleh
  GnRH | 
Organ
  Target Seluruh tubuh 
-         
  Meningkatkan pembelahan sel 
-         
  Meningkatkan pertumbuhan sel,
  tulang dan jaringan lunak 
-         
  Meningkatkan glukosa darah
  dengan menghambat  pengambilan glukosa
  (Insulin antagonis)  
-         
  Meningkatkan sintesis protein 
-         
  Meningkatkan volume cairan
  extraceluler dan retensi elektrolit. 
-         
  Meningkatkan lipolisis, kadar
  asam lemak bebas dan pembentukan keton 
-         
  Bekerja pada semua jaringan
  tubuh untuk merangsang kerja somatomedin . 
Organ target : Payudara, gonads  
§  Menstimulasi
  perkembangan payudara selama kehamilan dan sekresi ASI sesudah kehamilan.  
§  Mengatur
  fungsi reproduksi pada wanita dan pria.  
Organ target : Kelenjat
  tiroid 
ü 
  Dibutuhkan
  untuk pertumbuhan dan fungsi kelenjar tiroid , mengotrol semua fungsi
  kelenjar tiroid. 
Organ
  Target : Kortex adrenal  
§  Dibutuhkan
  untuk pertumbuhan dan mempertahankan ukuran  
dari
  kortex adrenal 
§  Mengotrol
  pengeluaran glukokorticoid (cortisol) dan androgen adrenal. 
§  Berfungsi
  minimla dalam melepaskan aldosteron 
P.
  Menstimulasi perkembangan follikel-follikel ovarium dan sekresi estrogen. 
L.
  Mentimulasi tubulus seminiferus testis untuk tubuh dan hasilkan sperma . 
P
  – Menstimulasi maturasi follikel 
  ovarium dan ovum. 
 - Menstimulasi sekresi estogen, memicu
  ovolusi. 
-  Menstimulasi perkembangan 
 korpiluteum (Luteini zation) 
 L. Menstimulasi sel-sel interstisia testis
  untuk sekresi testoteron | 
| 
Pituitary
  Posterior  
§ 
  Antidiuretic Hormon (ADH,
  Vasopresine) 
ü 
  Oksitosin | 
Stimulators 
§ 
  Rangsangan utama
  ; meningkatnya  serum osmolalitas
  melalui osmoresepptor hipothalamic. 
§ 
  Hipotensi
  moderat melalui baroreseptor 
§ 
  Stresor ;
  psiklogis, nyeri mual dan muntah 
§ 
  Kimia ;
  nikotine,  
morphine, agent cholinergik 
Inhibitord 
§ 
  Rangsangan
  utama ; menurunya serum osmolalitas melalui osmoresepptor hipothalamic. 
§ 
  Peningkatan
  volume dan tekanan darah  moderat
  melalui baroreseptor 
§ 
  Stresor ;
  psiklogis, nyeri mual dan muntah 
§ 
  Kimia ;
  Alkohol 
Stimulators 
ü 
  Menyusui
  melalui conduksi refleks neurologis dari serat afferent pada puting susu ke
  hypothalamus 
ü 
  Contraksi
  Uterus 
Inhibitors 
ü 
  Rangsangan
  alfa adrenergik | 
ORGAN
  TARGET : Ginjal  
§ 
  Pengatur
  utama osmolaritas dan volume cairan tubuh  
§ 
  Meningkatkan
  permeabilitas ductus colectikus ginjal sehingga emnyebabkan peningkatan
  reabsorbsi air. 
§ 
  Merangsang
  intake cairan melalui mekanisme haus. 
ORGAN TARGET ; PAYUDARA DAN UTERUS  
 
ü 
  Meningkatkan
  kontraksi uterus pada proses persalinan. | 
Hormon – hormon yang dihasilkan oleh kelenjar
thyroid dan Parathyroid   
| 
KELENJAR / HORMON | 
PENGATURAN  | 
FUNGSI | 
| 
ü  Thyrosine (T4) dan Triiodithyronine
  (T3)  | 
ü  Kadar T3 dan T4  dikontrol oleh TSH  
ü  Kehamilan, peningkatan
  steroid, demam akan meningkatkan kadar T3 dan T4.. 
ü  Dopamin, GHIH  menurunkan kadar T3 dan T4 | 
ü  Mengatur katabolisme
  protein, lemak dan karbohidrat dalam semua sel. 
ü  Mengatur metabolik rate pada
  semua sel 
ü  Mengatur produksi panas
  tubuh 
ü  Bertindak sebagai insulin
  antagonis. 
ü  Mempertahankan sekresi horomon
  pertumbuhan dan maturasi tulang 
ü  Mempengaruhi perkekmbangan
  CNS 
ü  Dibutuhkan untuk tonus dan
  kekuatan otot. 
ü  Mempertahankan kontraksi
  jantung, kekuatan kontraksi dan cardiac output 
ü  Mempertahankan sekresi pada
  saluran gastrointestinal 
ü  Mempengaruhi pola napas dan
  penggunaan oksigen 
ü  Mempertahankan mobilisasi
  kalsium 
ü  Mempengaruhi produksi sel
  darah merah 
ü  Merangsang perpindahan
  lemak, mengeluarkan asam lemak bebas dan syntesis colesterol 
ü  Mengatur aktivitas sistim
  saraf pusat | 
| 
ü 
  Calsitonin | 
ü 
  Rangsangan
  utama produksi  calsitoonin  adalah tingginya serum kalsium 
ü 
  Rangsangan
  lain : Gastrin,  calsium dalam
  makanan. | 
ü 
  Menurunkan
  absorbsi calsium dan phospor pada saluran gastrointestinal. 
ü 
  Menurunkan
  kadar serum phospat  | 
| 
Parathyroid  
·        
  Parathyroid
  Hormon | 
v  Menstimulasi pemecahan tulang menyebabkan
  meningkatnya konsentrasi calcium dalam darah | 
Hormon
– hormon yang dihasilkan oleh Korteks Adrenal
| 
KELENJAR / HORMON | 
PENGATURAN  | 
FUNGSI | 
| 
ü  Glukocortikoid
  (Cortisol)   | 
ü  Dikontrol oleh CRH / ACTH  
ü  Stresor fisiologis dan
  psikologis seperti ; Hypoglikemia, hipoksia, nyeri infeksi dan trauma
  menyebabkan peningkatan cortisol.  | 
ü  Mempertahankan kadar glukosa
  darah dengan meningkatkan glukoneogenesis dan menurunkan penggunaan glukosa
  oleh sel.  
ü  Meningkatkan katabolisme
  protein 
ü  Meningkatkan lipolisis 
ü  Antiinflamatory 
ü  Memecahkan colagen 
ü  Menurunkan partisipasi
  limphosit T dalam imunitas seluler dengan menurunkan kadar limphocyte dalam
  darah 
ü  Menigkatkan neutrofil dengan
  cara meningkatkan pengeluaran dan mengurangi kerusakan 
ü  Menurunkan pelepasan antibody
  baru 
ü  Menurunkan eusinofil,
  basofil dan monocyte 
ü  Menurunkan pembentukan
  antibody baru 
ü  Meningkatkan produksi asam
  lambung dan pepsin 
ü  Meningkatkan retensi natrium
  dan air 
ü  Mempertahankan stabilitas
  emosi 
ü  Menurunkan pembentukan scar
  pada jaringan  
ü  Meningkatkan pembentukan RBC | 
| 
ü 
  Mineral
  Cortikoid 
(aldosteron)  | 
Dikontorl melalui mekanisme renin – angiotensi  | 
ü 
  Mempertahankan
  natrium dan air 
ü 
  Meningkatkan
  reabsorbsi natrium di tubulus distal 
ü 
  Meningkatkan
  pengeluaran kalium dan hidrogen di tubulus distal | 
| 
ü 
  Androgen | 
ü  Dikontrol oleh CRH / ACTH  | 
ü 
  Pada wanita
  mempengaruhi karakteristik seks sekunder 
ü 
  Pada laki –
  laki bekerja seperti hormonm steroid gonad | 
Hormon
– hormon yang dihasilkan oleh Medula 
Adrenal
| 
MEDULA ADRENAL 
Epinephine (adrenaline) dan norepinephrine | 
v 
  Jangka panjang dan respon-respon
  sarafsympatheic selama stres. | |
Hormon –
hormon yang dihasilkan oleh Pulau – Pulau 
Langerhans
| 
Glukogon | 
v 
  Glykogenolisis 
v 
  Mempertahankan
  kadar glukosa dalam darah | |
| 
Insulin  | 
-         
  Meningkatkatkan
  masuknya glukosa ke dalam sel 
-         
  Mempertahankan
  kadar glukosa dalam darah | 
Hormon
– hormon yang dihasilkan oleh Testis dan Ovarium 
| 
OVRIUM 
Estrogen | 
v 
  Perkembangan dan pertahankan
  karakteristik sex pada wanita. 
v 
  Kondisi-kondisi yang dibutuhkan untuk
  kehamilan. | |
| 
TESTIS 
Testoteron | 
v 
  Meningkatkan pertumbuhan dan
  pertahankan karakteristik sex pria. | 
Hormon
– hormon yang dihasilkan oleh Thymus, Placenta, Pineal dan Jantung
(atrium)  
| 
THYMUS 
Thymus | 
v  Perkembangan sel-sel sistim 
  immun. | |
| 
PLACENTA 
v 
  Ghorionic gonadotropin 
v 
  Estrogen 
v 
  Progesteron | 
Peningkatan kondisi-kondisi yang
  dibutuhklan selama kehamilan dini. | |
| 
PINEAL 
Melatonin | 
v 
  Membatasi hormon-hormon tropic Yang
  berefek ke ovarium. 
v  Terlibat
  dalam waktu internal tubuh. | |
| 
JANTUNG
  (ATRIUM) 
v 
  Hormon Natriuretik Atrial (ANH) | 
v 
  Mengatur keseimbangan cairan dan
  elektrolit. | 
FISIOLOGI SISTIM ENDOKRINE
|  | |||||||||||||
| 
 | |||||||||||||
|  | |||||||||||||
|  | |||||||||||||
|  | |||||||||||||
|  | |||||||||||||
| 
 | |||||||||||||
Gambar 2. Mekanisme kerja sistim endokrine
secara umum
Sistim endokrine berfugsi
dalam tubuh melalui mekanisme produksi dan pelepasan hormon. Hormon  adalah : Substansi kimia yang dikeluarkan
kedalam cairan tubuh (Biasanya darah), oleh sekumpulan sel tertentu  yang mengakibat perubahan fisiologis pada
tempat lain. Hormon terbagi atas dua yaitu : Hormon protein dan Hormon Steroid.
Perbedaan kedua hormon ini terletak pada cara mempengaruhi target sel-sel
organ.Hormon dapat dikirim dari jarak yang jauh (pitutari ke Ovarium) dan bisa
juga pada jarak yang sangat pendek (dari satu sel – ke sel yang lain dalam
pankreas). Bila hormon mempengaruhi sel yang bukan merupakan sel sasaranya  disebut ; Fungsi
paracrine. Hormon hanya bisa bekerja pada jaringan / sel yang merupakan
reseptornya. Sel atau jaringan yang berespon terhadap  partikel hormon disebut : target cell  atau target
tissue. 
MEKANISME KERJA HORMON
Berbagai hormon berfungsi untuk mengatur tingkat aktivitas jaringan
sasarannya. Agar dapat menjalankan fungsi ini, hormon mengubah reaksi kimia
dalam sel, mengubah permiable membran sel terhadap zat tertentu, dan
mengaktifkan beberapa mekanisme sel spesifik lain. Banyak hormon melaksanakan
fungsinya ini melalui dua mekanisme yang penting yaitu : (1) 
Pengaktifan sistim AMP siklik sel yang selanjutnya menimbulkan fungsi
sel tertentu, atau (2)
Pengaktifan gel sel yang menyebabkan pembentukan protein intrasel yang memulai
fungsi sel tertentu. 
1.    Pengaktifan sistim AMP siklik sel yang selanjutnya
menimbulkan fungsi sel tertentu.
Banyak hormon menunjukan efeknya pada sel pertama
kali dengan menyebabkan dibentuknya zat 3,5 – adenosin monofosfat siklik (AMP
Siklik) dalam sel. Setelah dibentuk, AMP siklik menyebabkan efek hormon pada
dalam sel. AMP siklik ini bertindak sebagai mediator
hormonal instrasel (Second messenger)
. Sedangkan hormon itu sendiri bertindak sebagai First Messenger.
|   | 
Gambar 3  : Mekanisme AMP SIKLIK
Hormon merupakan pengatur utama : 
v  Metabolisme, 
v  Pertumbuhan dan perkembangan, 
v  Reproduksi dan banyak aktivitas tubuh lainnya.
v  Mempertahankan homeostasis : cairan dan elektrolit,
asam-basa, keseimbangan energi.
v  Hormon-hormon membuat adanya perbedaan antara
keadaan normal dan abnormal, Mis. Kerdil (dwarfism), raksasa (gigantism),
sterilitas.
MEKANISME KERJA HORMON
Hormon menyebabkan sel-sel target berespon dengan cara
khusus.
Dua jenis hormon yaitu :
1.   
Hormon
protein
2.   
Hormon
steroid
Hormon protein bekerja sebagi first Massenger
(mengeluarkan pesan kimia dari sel-sel pada satu kelenjar endokrin ke reseptor
membran khusus yang kuat yang berada di sel-sel organ target).
Reaksi-reaksi dimana
molekul-molekul aktif bereaksi dalam sel-sel disebut Second Massenger.
Contoh :  
Reseptor hormon berinteraksi mengubah molekul-molekul ATP
yang energi dalam sel ke dalam siklus AMP (Adenosis Monophospat). Siklus AMP
melayani sebagai Second Massenger, memberi informasi ke dalam sel yang mengatur
aktifitas sel-sel tersebut. Mis. Siklus AMP menyebabkan sel-sel thyroid
berespon dengan mensekresi hormon-hormon Thyroid. Siklus AMP hanya satu dari
banyak second massenger yang sudah ditemukan.
Secara singkat :
v 
Protein
hormon melayani sebagai first massenger yang memberi komunikasi antara
kelenjar-kelenjar endokrin dan organ-organ target.
v 
Molekul-molekul
lain, mis : siklus AMP sebagai second massenger yang memberi komunikasi dalam
hormon-hormon sel-sel target
v 
Kerja
yang sedikit dari hormon steroid yang larut dalam lemak. Mis : estrogen tidak
dapat dijelaskan dengan second massenger hypothesis (larut dalam 
lemak, hormon steroid bisa
langsung lewat membran sel organ target pertama berkombinasi dengan reseptor
khusus lalu masuk ke inti sel, mempengaruhi aktivitas sel yaitu bertindak pada
gen-gen khusus
Penyalahgunaan
steroid (steroid abute)
Beberapa hormon steroid disebut steroid anbolik yang
menstimulus pembentukan molekul-molekul besar (anabolisme). Lebih khusus adalah
menstimulus pembentukan protein diotot dan tulang. Steroid seperti testoteron
dan derivat sintetiknya sering disalahgunakan oleh atlit atau lainnya bila
ingin meningkatkan penampilannya (prestasi). Efek anabolik, yang dari hormon
meningkatkan massa dan kekuatan otot-otot tulang. Ironisnya penyalahgunaan
steroid punya konsekuensi lain, dimana hal ini merusak kontrol feed back
negatif normal hormon-hormon diseluruh tubuh dan bisa mengakibatkan kerusakan
jaringan, sterilitas, keseimbangan mental dan banyak ancaman kehidupan akibat
masalah-masalah metabolik.
Pengaturan sekresi hormon
Pengaturan
kadar hormon dalam darah tergantung mekanisme homoestatic special yang disebut
feed back negatif.
Prinsip feedback negatif yaitu digambarkan dalam
penggunaan hormon insulin. Bila dilepas oleh sel-sel endokrin dipankreas, kadar
insulin menurunkan gula dalam darah.
Secara normal yaitu peningkatan kadar gula darah, sesudah
makan, sesuda absorpsi gula dari saluran pencernaan. Peningkatan gula darah
menstimulus pelepasan insulin dari pankreas.
Insulin membantu memindahkan gula dari darah ke seluruh
darah kadar akan menurun, rendahnya kadar gula darah menyebabkan sel-sel
endokrin di pankreas menghentikan atau melepaskan produk yang disebut insulin.
Respon ini negatif. Disini terdapat mekanisme homeostatic
yang disebut negatif feed back, karena akan mengubah kadar gula darah.
Mekanisme feed back positif, tidak biasa, perubahannya
sedikit daripada menyimpannya. Biasanya pengerasan mengancam homeostatic,
tetapi pada beberapa situasi sehingga dapat mepertahankan kestabilan tubuh.
Misalnya selama persalinan, konstraksi otot menekan janin melewati jalan lahir
menjadi sangat kuat akibat mekanisme feed back yang mengatur sekresi hormon
oksitoksin.
PROSTANGLANDIN
(PGs)
Adalah
hormon jaringan penting dan merupakan zat yang kuat dapat meluas pada
macam-macam jaringan. PGs berperan penting dalam komunikasi dan mengontrol
banyak fungsi tubuh tetapi tidak menemukan defenisi dari satu janin hormon.
Pengertian hormon jaringan sesuai sebab pada banyak PGs
diproduksi pada satu jaringan dan diffusi hanya pada jarak pendek yang terjadi
pada sel-sel jaringan.
Jenis-jenis hormon mempengaruhi dan mengontrol aktivitas
sebagian dasar organ. Jenis-jenis prostaglandin mempengaruhi aktivitas sel-sel
sekitarnya.
3 kelas protaglandin :
1.   
Protaglandin
A (PGA)
2.   
Protaglandin
E (PGE)
3.   
Protaglandin
F (PGF)
Protaglandin mempengaruhi seluruh fungsi tubuh yaitu
pernapasan, tekanan darah, sekresi gastrointestinal, sistem reproduksi.
Dari penelitian diketahui bahwa protaglandin mengatur
sel-sel dengan mempengaruhi siklus AMP.
Protaglandin berperan penting dalam pengobatan kondisi
misalnya hypertensi, asthma dan ulcer
Kelenjar Pituitary
Kelenjar yang kecil strukturnya jelas. Meski tak lebih
luas dari pe (buncis kacang), tapi kelenjar ini terdapat dua jenis, yaitu :
1.   
Anterior
pituitary gland (Adenohypophysio)
2.   
Posterior
pituitary gland (neurohyphopisio)
Perbedaannya :
Adeno = kelenjar, sedangkan neuro = saraf
Adenohyphosi, strukturnya dari kelenjar endokrin,
sedangkan neurohyphophitio mempunyai struktur seperti jaringan saraf.
Hormon yang dikeluarkan terletak dalam rongga otak,
didalam tulang kelenjar pituitary terletak dalam rongga otak, didalam spenoid,
gambaran seperti sadel dan disebut sella turcica. Struktur dasarnya serupa
tangkai pituitary, kelenjar mencapai seluruh permukaan otak. Lebih khusus lagi
tangkai itu membawa body pituitary ke hypothalamus.
Hormon-Hormon, Kelenjar Pituritary Anterior
Kelenjar
pituritary anterior mensekresi beberap hormon utama. Ke 4 hormon tersebut disebut sebagai hormon
tropik, yang menstimulasi kelenjar endokrin lain untuk tumbuh dan mensekresi
hormon-hormonnya.
Kelenjar pituitary anterior mengontrol seluruhnya fungsi
dan struktur kelenjar al :
Tyroid, kortex adrenal, follikel ovarium dan karpus
luteum yang kadang-kadang disebut sebagai kelenjar utama (master gland)
Thyroid stimulating hormon (TSH) bekerja pada kelenjar
thyroid yang menstimulus kelompok tyroid untuk menaikan sekresi hormon tyroid.
Hormon adrenocortisotropic (ACTH) bekerja pada kortex dan
adrenal yang menstimulus kortex adrenal untuk menaikan ukuran dan mensekresi
jumlah besar hormonnya, khususnya sejumlah besar kortisol (hydrokortisol)
Follicle stimulating hormon (FSH) yang menstimulus
folikel ovarium pimer untuk mulai tumbuh dan membentuk sperma.
Luteinizing hormon (LH), bekerja bersama-sama FSH dalam
beberapa fungsi yaitu Menstimulasi folikel dan ovum untuk jari matur yang
komlet
1)   
Menstimulasi
sel-sel folikel untuk mensekresi estrogen dan menyebabkan ovulasi (robeknya
folikel matur dan keluarnya ovum yang sudah matang) Karena fungsi ini LH kadang
disebut sebagai hormon ovulasi
2)   
LH
menstimulasi pembentukan “golden body” (tubuh mas) menjadi corpus luteum, dalam
robeknya folikel. Proses ini disebut Luteinizasi
Fungsi ini menyebabkan LH disebut hormon Luteinizing. Pada
pria, kelenjar pituitary juga mensekresi LH yang secara formal disebuyt
Interstial Cell 
Stimulating Hormon (ICSH), karena hormon ini menstimulasi
sel-sel dalam testis untuk berkembang dan mensekresi testoteron yang merupakan
hormon sex pria
Melanocyte stimulating hormon (MSH)
Menyebabkan cepat terjadi peningkatan synthesis dan
penghancuran pigmen melanin, granulasi pada sel-sel kulit khusus.
Growth
Hormon (GH)
Mempercepat penguraian protein (asam amino) dan bergerak
keluar dari darah ke sel-sel, dan mempercepat anabolisme sel-sel, dari as.
Amino ke bentuk protein jaringan dimana kegiatan ini meningkatkan pertumbuhan
normal.
GH berefek pada metabolisme lemak dan KH (karbohidrat)
yang mengakibatkan terjadinya katabolisme lemak, tapi katabolisme glukosa
kurang berpindah dari darah ke sel-sel dan peningkatan glukosa dalam darah.
Maka GH dan Insulin bekerja perlawanan terhadap glukosa darah. Insulin
menyebabkan penurunan glukosa darah, sedangkan Gh menyebabkan peningkatan
glukosa darah.
            Terlalu banyak insulin dalam darah
menyebabkam hypoglicemis (konsentrasi gula darah kurang dari normal). Terlalu banyak GH mengakibatkan
Hypergcemia mengakibatkan konsentrasi glukosa darah naik lebih dari normal.
Hormon
Prolactin (hormon lactogenic)
Yang selama kehamilan merangsang perklembangan payudara
sebagai persiapan lactasi (produksi ASI). Sesudah melahirkan prolactin
menstimulasi payudara untuk mulai menghasilkan ASI, sehingga disebut juga
hormon lactogenic.
Riangkasan :            Organ-organ
target dan fungsi dari hormon pituitary anterior.
Abnormalitas
Growth Hormon
Hypersekresi
Gh pada tahun=tahun dini kehidupan yang kondisinya disebut Gigantione (seperti
raksasa, anak tumbuh berukuran raksasa).
Hyposekresi GH menyebabkan Dwarfism (kerdil).
Jika kelenjar pituitary anterior mensekresi terlalu
banyak GH pada usia pertumbuhan normal, penyakitnya disebut Acremagaly.
Karakteristik acremagaly yaitu melebarnya tulang-tulang di tangan, kaki,
rahang, dan pipi.
            Wajah
nampak acromegali (membesar akibat tulang dan jaringan tumbuhnya over. Dahi
melebar dan hidung besar cirinya. Kulit juga akan nampak melebar, pori-pori
melebar sedangkan gigi bawah (biasa terjadi demikian).
Hormon-hormon kelenjar pituitary posterior
Yang melepaskan 2
hormon, yaitu :
1.   
Anti
diuretic hormon (ADG)
2.   
Aksi
tocin
Ad. 1. ADH mengreabsorbsi air dari urine
dalam tubulus ginjal kembali ke dalam darah, air yang sisa dalam tubulus
berkurang maka hanya sedikit urin yang keluar dari tubuh.
Nama ADH
sesuai dengan fungsinya, anti=lawan, duiretik=peningkatan volume urin. Dengan
kata lain, ADH merupakan penurunan volume urin.
Hyposekresi ADH dihasilkan pada diabetes inspidus yaitu
sesuatu kondisi dimana terbentuk sejumlah besar urin. Pada keadaan ini
dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit menyebabkan masalah serius, diobati
dengan injeksi atau nasal sparay ADH.
Ad. 2.
Dihasilkan pada wanita sebelum dan sesudah ia mempunyai bayi. Oksitoksin
menstimulasi konstraksi otot uterus wanita hamil dan diyakini berinisiatif dan
pertahanan persalinan. Oxitosin berfungsi penting dalam kelahiran bayi, yang
menyebabkan sel-sel glandula payudara melepas ASI kedalam duktus/saluran yang
lalu diisap oleh bayi.
Hypothalamus
ADH dan oxitocin dilepaskan dari lobus posterior pituitary. Sebenarnya
kedua hormon ini terjadi di otak pada hipotalamus. Ada dua kelompok neuron
khusus pada hipothalamus yang mensitesis hormon pituitary posterior, melewati
akson yang panjang ke kelenjar pituitary.
Pelepasan ADH dan oxitocin ke dalam darah
dikontrol oleh stimulus syaraf. Untuk oxytocin dan ADH, hipothalamus juga
memproduksi juga zat yang disebut hormon-hormon releasing ( melepaskan ) dan
hormon-hormon inhibitor ( menghambat ). Zat ini langsung di bawah oleh sistem
kapiler khusus ke kelenjar pituitary anterior di mana dapat menyebabkan
dilepaskanya hormon – hormon pituitary anterior atau sejumlahnya dengan
membatasi produksi dari jumlahnya dan dilepaskan ke dalam sirkulasi umum.
            Kombinasi
nervous dan fungsi endokrin dari hipothalamus berperan dominan dalam pengaturan
banyak fungsi homeostatis tubuh. Misalnya pengaturan suhu tubuh, nafsu makan
dan rasa haus.
Kelenjar Tyroid
Tidak terletak dlm rongga tubuh, tetapi di leher sebelah
bawah larynk ( gbr 9.5
).
Kelenjar tyroid mensekresi dua hormon masing –masing
thyroxin ( T4 ) dan
trilodothyronine ( T3
) dan calcitonin. Kedua hormon tyroid itu penting,tetapi hormon T3 dan T4 lebih penting dan lebih banyak. Satu
molekul T4
berisiskan 4 atom
iodine dan 1 molekul
T3 yang diperkirakan
berisikan 3 atom
iodine. T4 perlu
diproduksi dalam jumlah adekuat, diit harus berisikan iodine yodium dalam
jumlah yang cukup.
Banyak kelenjar tidak menyimpan hormonnya tetapi
mensekresi langsung ke darah setelah diproduksi. Kelenjar tyroid menyimpan
sejumlah hormon tyroid dalam bentuk koloid. Pecahan koloid disimpan dalam folikel-folikel
kelenjar dan bila hormon thyroid diperlukan, akan dilepas dan disekresi ke
darah.
T3
dan T4 mempengaruhi
setiap sel dalam tubuh, menyebabkan cepat dilepaskannya energi dari makanan.
Dengan kata lain hormon thyriod menstimulasi metabolisme selluler, efeknya
jauh. Sebab semu fungsi tubuh tergantung pada supley norlam energi dan ini
bergantung pada sekresi normal ghormon tyroid. Bahkan pertumbuhan dan
perkembangan normal fisik dan mental tergantung pada fungsi normal tyroid.
Calcitonin
Menurunnya konsentrasi kalsium dalam darah terutama
dengan dibatasi penghancuran tulang. Dengan kurangnya tulang direabsorbsi
kurang pula kalsium keluar dari tulang dan masuk kedarah sehingga hasil
konsentrasi kalsium dalam darah menurun. Satu peningkatan sekresi  calcitonin dengan cepat terjadi peningkatan
kalsium darah bahkan terjadinya sangat sedikit. Ini menyebabkan konsentrasi
kalsium menurun sampai batas normal. Calcitoni mempertahankan keseimbangan
kalsium darah. Ini mencegah akibat negatif peningkatan calsium darah, kondisi
ini di sebut Hypercalcemia.
Kelenjar parathyroid
Satu kelenjar yang kecil, biasanya ada 4 yang terdapat dibelakang kelenjar
tyroid. Kelenjar ini mensekresi hormon parathyroid ( PTH ) yang meningkatkan
konsentrasi kalsium yang direabsorbsi dari tulang. Hormon ini menstimulus
reabsorbsi tulang atau osteoclabts, dengan meningkatkan pemecahan tulang pada
matriks keras, suatu proses melepaskan kalsium yang disimpan di matriks.
Kalsium dilepaskan lalu bergerak dari tulang ke darah dan menyebabkan
peningkatan konsentrasi kalsium darah.
Efek antagonis calcitonin dan hormon paratyroid dapat
dilihat pada ( gbr 9.5
) materi ini penting untuk kehidupan dan kematian sebab sel –sel kita sangat
sensitif terhadap perubahan julmlah kalsium darah, sel –sel tidak dapat
berfungsi normal dengan kalsium yang tinggi atau rendah.
Kalsium darah yang tinggi sel-sel otak dan jantung segera
tidak berfungsi secara normal yang menyebabkan seseorang terganggu mentalnya
serta jantung terhenti. Sebaliknya kalsium rendah dalam darah, sel-sel darah
jadi over raktif kadang –kadang menyerang otot dengan impuls. Otot-otot spasme.
ABNORMALITAS HORMON TYROID
Hypertyroidism: over sekresi hormon tyroid dapat
ditunjukan dengan meningkatnya laju metabolisme. Bahan makanan dibawah oleh
sejumlah sel dengan laju yang tinggi, iondividu ini akan kehilangan BB,
meningkat nafsu makan dan mudah tersinggung.
Hypertyroidism : under sekresi hormon tyroid dapat
disebabkan oleh sejumlah kondisi yang berbeda. Diit menurunkan yodium meyebabkan
pelebaran kelenjar tyroid disebut Goiter Simple, gunakan garam yudium
mengurangi insiden goiter ini. Pelebaran kelenjar merupakan kompensasi akibat
kurangnya yudium dalam diit.
Hyposekresi hormon tyroid menyebabkan suatu kondisi yang
disebut Cretubusne, karakteristiknay laju metabolisme menurun, pengembangan
seksual dan pertumbuhan kurang dan sering terjadi retradasi mental.
Kurangnya hormon tyroid menyebabkan penyakit myxedema
dengan ciri laju metabolisme menurun, BB meningkat, rambut jarang, jaringan
basah dan mental serta fisik yang kurang tenaga.
KELENJAR ADRENALIN
Seperti gbr a -1
dan a – 8 dan kulve
adrenalin melewati batas atas dari tiap-tiap ginjal. Dari permukaan kelenjar
adrenal, nampak hanya satu organ, tetapi sebenarnya dipisahkan atas 2 kelenjar endokrin : Kortex adrenal
dan medulla adrenal. Ini adalah 2
kelenjar dalam satu struktur.
Kortex adrenal          :
Bagian luar dari kelenjar adrenal
Medulla adrenal       :
bagian dalam dari kelenjar adrenal
hormon-hormon kortex berbeda nama dan kerja dari kelenjar
hormon-hormon medula adrenalin.
Kortex adrenalin
Ada 3
lapisan sel yang membedakan daerah -daerah kortex adrenalin ( gbr a-8 ), mulai dari lapisan langsung di
bawah kapsul kelenjar sampai di pusatnya.
Dari superficial kedalam masing – masing :
v 
Zona
Glomerulosa
v 
Zona
Fasciculata
v 
Zona
Reticularis
Hormon ini di sekresikan dari 3 lapisan sel-sel atau zona kortex adrenal
disebut corticoids – corticoids.
Zona luar dari kortex adrenal atau zona glomerulus
mensekresi hormon mineralocorticoid atau mcs yang utama dari mineralcorticoid
adalah hormon aldosteron. Lapisan tengah atau zona fesikulata mensekresi
glucocortikoid.
Zona paling dalam dari kortex atau disebut zona
retikulatis mensekresi sejumlah kecil hormon-hormon seks. Hormon seks disekresi
oleh kortex adrenal mirip testosteron.
Fungsi dari 3
jenis hormon adrenali adalah:
v 
Mineralocorticoid
: kontrol sejumlah garam Nacl didalam darah
v 
Aldosteron
: bagian utama dari mineralcorticoid. 
v 
Fungsi
utama : meningkatkan sodium , dan menurunkan potasium akan nampak dalam darah
akibat pengaruh pada tubulus ginjal. Itu menyebabkan perlu segera reabsorbsi
natrium ( sodium atau natrium ), kedarah dan kekurangan ini akan nampak pada
natrium  urine yang kurang 
Pada wakru yang sama aldosteron tubulus banyak mensekresi
potasium, sehingga banyak dari mineral ini akan kurang dalam urine. Efek
aldosteron mempercepat reabsorbsi air oleh ginjal. Salah satu fungsi dari
glukokortikoid adalah mempertahankan glukosa normal darah sehingga:
v 
glukokortikoid  : Tl Glukoneogenesis, suatu proses mengubah
asam amino menjadi glukosa dan ini terutama dilakukan oleh sel-sel hati.
Glukokortikoid dengan beberapa cara meningkatkan glukoneogenesis , meningkatkan
pemecahan protein jaringan ke asam amino, khusunya pada sel-sel otak. Asam
amino yang terbentuk kemudian keluar dari jaringan sel ke dalam darah dan
bersirkulasi kehati. Sel-sel hati mengubahnya menjadi glukosa oleh proses
glukoneogenesis.
Glukosa yang baru dibentuk meningkatkan sel – sel hati
dan masuk kepembuluh darah, kondisi ini akan meningkatkan konsentrasi glukosa
darah. Pembentukan ini berfungsi terutama unutk mempertahankan kadar
glukosa  normal dalam 
darah, glukokortikoid juga berperan penting dalam
mempertahankan tekanan darah. Glukokortikoid dengan hormon – hormon medula adrenal
bekerja menghasilkan efek anti inflamasi. Mereka memberi kesembuhan dari
inflamasi yang disebabkan oleh macam – macam agen inflamasi, menggunakan
hidrokortison untuk menghilangkan kemerahan di kulit misalnya berdasarkan efek
anti inflamasi dari glukokortikoid.  Efek
lain yang diasilkan oleh glukokortikoid adalah anti imunity, Anti alergi.
Glukokortikoid menurunkan sejumlah sel-sel yang menghasilkan antibody, bahan
yang menyebabkan kita imun terhadap beberapa faktor dan alergi terhadap
lainnya. Bila stimulus berlebihan pada tubuh, terjadi perubahan status internal
atau kondisi yang disebut sebagai stres.
Pembedahan, perdarahan, infeksi-infeksi luka bakar berat,
dan emosi yang hebat merupakan contoh stimulus ekstrim yang menyebabkan stres.
Normal respon kortex adrenal terhadap kondisi stress dengan cepat meningkatkan
sekresi glukokortikoid. Keadaan ini baik, cara bagaimana tidak diketahui,
sampai sejumlah glukokortikoid meningkat dan menolong tubuh koping sukses
terhadap stres. Meningkatnya glukokortikoid hanya satu cara dari banyak yang
lain dimana tubuh berespon terhadap stres, tapi ini merupakan respon pertama
tubuh tehadap stres, dan ini kemudian memberi respon-respon  tubuh terhadap stres. Contoh lihat gambar 9 – 9 respon – respon stres yang dihasilkan oleh
peningkatan glukokortikoid dalam darah.
Hormon-hormon sex diekskresi oleh zona retikularis paling
banyak adalah hormon pria : andregen serupa dengan testosteron. Hormon ini
diekskresi dalam jumlah kecil pada pria dan wanita.
Pada wanita : androgen menstimulasi dorongan seks wanita.
Pada pria       :
Begitu banyak testosteron dieksresikan oleh testis maka adrenal androgen secara
fisiologis kurang berarti.
Hantaran itu lewat serabut syaraf symphatetik menstimulis
medula adrenalin, bila stimulus datang menyebabkan ephineprin dan nonepineprin
dikeluarkan kedarah. Seperti glukokortikoid hormon ini dapat menolong tubuh
bertahan terhadap stres dan sangat penting untuk hidup.
Jika tiba-tiba anda dihadapkan pada situasi yang
mengancam membunuh anda, atau dokter mengatakan bahwa kamu harus di operasi dan
operasi itu 
membahayakan, dengan spontan medula adrenalin akan
disiarkan untuk secara aktif. Dengan cepat mengekskresi sejumlah besar
epineprin ( adrenalin ) kedalam darah banyak fungsi – fungsi tubuh nampak
bermuatan berat. Jantung berdebyut cepat, tekanan darah naik, darah banyak
dipompakan oleh otot-otot tulang, darah berisi lebih banyak glukosa untuk beri
banyak energi, dll.
Dengan kata lain, siap untuk fight atau flight.
Epinepriner memanjang dan secara intensive berubah pada fungsi-fungsi tubuh
diakibatkan stimulus syaraf sympatetic, bagian dari syaraf otonom ( sebagai
bahan neuro transmiter ).
Hubungan fungsional yang dekat antara sistem syaraf dan
gambar 9 – 9 respon – respon stres disebabkan
oleh peningkatan konsentrasi glukokortikoid dalam darah.
Medula adrenal
Merupakan bagian dalam dari adrenal ditunjukan pada
gambar 9.8
mensekresi hormon epinephrin dan nonepineprine.
            Tubuh
kita mempunyai banyak cara pertahanan diri, seorang ahli fisiologi mengatakan
tubuh bertahan terhadap stres dapat meningkatkan sekresi dari medula adrenal.
Ini terjadi sangat cepat karena impuls-impuls syaraf menyangkut sistem endokrin
lebih di hubungkan dengan respon tubuh terhadap stres.
Pengertian syndrom adaptasi umum ( GAS = General Adaptasi
Symndrom ) sering digunakan untuk menjelaskan defenisi tubuh menghadapi
stimulus yang keras / mengancam. Dalam kondisi streas umum hipitalamus melalui
kelenjar pituytari melepaskan ACTH, yang menstimulus korteks adrenal mensekresi
glukokortikoid. Juga syaraf simpatetik menstimulus adrenal medula melepaskan
epineprin dn non epinephrine untuk membentuk respon tubuh terhadap stresfull.
Kadang-kadang selama periode memanjangnya stres glukokortikoid berefek
membahayakan sebab sifatnya anti inflamasi 
dan menyebabkan pembuluh darah konstruksi, misalnya penurunan aktifitas
imun dalam tubuh menyebabkan penyebaran infeksi dan lamanya konstruksi pembuluh
darah menyebabkan meningkatnya pembuluh darah.
PANKREAS
( PANCREATIC ISKELS = PULAU-PULAU PANKREAS )
Pulau-pulau pankreas atau pulau – pulau langerhans hanya
dapat dilihat dengan mikroskop. Kelenjar ini menyerupai sekumpulan sel-sel
seperti pulau-pulau dilaut sepanjang sel - sel pankreas, yang mensekresi
joundice pankreas untuk pencernaan.
Ada dua jenis sel-sel pada pulau –pulau pankreas 
Sel Alpha      :
mensekresi hormon glukogen
Sela Betha    :
mensekresi hormon insulin
Glikogen bekerja dalam proses glykogenolisis liver yaitu
suatu proses yang mana menyimpan glukosa di sel-sel hati membentuk glikogen, diubah
ke glukosa kembali. Glukosa ini kemudian meninggalkan sel-sel hati dan masuk
kedalam darah. Glukagon akhirnya meningkatkan konsentrasi glukosa darah.
            Insulin
dan glukoagon, antagonis. Dengan kata lain insulin menernukan kadar glukosa
darah dan hormon lain. Mis. Glukokortikoid, GH, glukagon meningkatkan kadar
glukosa darah.
Insulin menurunkan glukosa darah dengan bergerak keluar
darah melewati membran sel dan masuk ke sel-sel, sehingga laju metabolisme
meningkat terutama metabolisme glukosa darah dan meningkatkan metabolise
glukosa.
            Jika
pulau – pulau pankreas mensekresi sejumlah insulin normal, sejumlah glukosa
masuk kedalam sel-sel dan sejumlah glukosa tinggi dalam darah. Normal glukosa
darah kira –kira 80
– 120 mg glukosa
dalam tiap 100 ml
air. Jika insulin diproduksi terlalu banyak ( pada tumor pankreas ) banyak
glukosa yang masuk ke sel-sel dan glukosa darah menurun. Jika insulin diprodusi
sedikit , seperti pda tipe I ( insuli dependent ) diabetes melitus, glukosa
yang masuk ke sel kurang maka darah naik kadang-kaang bisa tiga atau lebih x
jumlah normal.
            Banyak
kasus tipe II ( insulin Independent ) diabetes melitus menghasilkan abnormalnya
reseptor insulin, mencegah efek-efek normal insulin pada sel-sel target juga
meningkatkan kadar glukosa darah.
            Tes
skremming unutk semua tipe diabetes melitus jarang ditemukan peningkatan kadar
glukosa darah pada kondisi ini. Tes – tes saat ini dibuat lebih mudah, dengan
teteskan darah subyek dengan peningkatan kadar glukosa darah 
diperkirakan menderita penyakit Diabetes Melitus (DM ).
Tes gula dalam urine adalah prosedur lain yang biasa dilakukan. Pasda DM
kelebihan glukosa difilter keluar darah oleh ginjal dan dibuang di urine,
kondisi ini disebut Glycosuria.
Abnormalitas hormon Adrenal
Cedera, penyakit atau mal fungsi kelenjar – kelenjar
adrenalin menyebabkan hyper/hyposekresi pada beberapa hormon yang berbeda.
Tumor pada kortex adrenal berlokasi di zona falciculata
sering diakibatkan produksi abnormal sejumlah besar glukocortikoid. Nama medis
untuk ini disebut Cushing’s Syndrom.
Cushing’s Syndrom dapat berkembang pada pria dan wanita
dan disebut sebagai moon face ( wajah bulan ) dan buffalo bump pada punggung
belakang karena berkembangnya penumpukan lemak tubuh. Juga terjkadi pada
peningkatan kadar gula darah dan sering terjadi infeksi. Pembedahan mengangkat
tumor glukokortikoid mengakibatkan gejala moon face dalam enam bulan.
Deficiency atau hipoksekresi hormon kortex adrenal
menyebabkan addison desease. Berkurangnya hormon kortisol mengakibatkan otot
lemas, gula darah menurun, nausea, kurang nafsu makan dan BB menurun.
Kelenjar seks Wanita
Kelenjar seks utama pada wanita adalah ovarium. Tiap-tiap
ovarium berisikan 2
macam struktur kelenjar yang berbeda: volikel ovarium dan corpus luteum.
Volikel ovarium mensekresi estrogen, hormon femonim.
Korpus luteim mensekresikan progesteron tetapi juga sedikit estrogen.
Kelenjar Seks Pria
Sel-sel ditestis memproduksi sel sex pria yang disebut
sperma. Sel-sel lain ditestis ductus reproduksi pria dan kelenjar memperoduksi
bahan-bahan cair (Liquid ) dari cairan repsoduksi pria yang disebut semen.
Sel-sel imterstinal dalam testis mensekresi hormon seks pria yang disebut
testoteron. Langsung kedalam 
darah sel-sel testis ini adalah kelanjar andokrin pria,
testosteron adalah hormonmaskulin.
Tymus
Berlokasi di mediastinum pada bayi itu keluar samapi
kesudut bawah kelenjar tyroid seperti, kelenjar adrenal tymus punya korteks dan
medula. Dua bagian ini berisiskan lympocit yang luas ( sel darah putih / WBC )
seperti bagian dari sistem imun tubuh.
Fungsi endokrin pasa tymus tidak hanya penting tapi
esential. Struktur kecil ini ( beratnya kurang lebih 1 gram ) berperan sebagai sistem pertahanan
tubuh terhadap infeksi-infeksi ( mekanisme imunitas vital ).
            Hormon
thymosin terisolasi dalam jaringan tymus dan bertanggung jawab untuk
aktifitas-aktifitas endokrin. Thimosin adalah sekelompok dari beberapa hormon
yang bersama-sama berperan penting dalam perkembangan dalam fungsi sistem immun
tubuh.
            Supresi
dari sistem immun kadang-kadang terjadi penyakit menetap dan pada pasien yang
mendapatkan kemotherapmassive atau madiotherapi untuk pengobatan kanker. Mis.
Individu berkata “immunosupresi” terpapar terhadap infeksi-infeksi yang
ekstrem.
Thymosin terbentuk bermanfaat sebagai aktivitor pada
sistem immun pada pasien-pasien demikian.
Placenta
Palcenta berfungsi sebagai kelenjar endokrin sementara
selama kehamilan, yang memproduksi chronik gonadotropin disebut demikian karena
termasuk hormon-hormon tropik, disekresi oleh sel-sel dari chorion. Membran
luas yang mengelilingi bayi selam perkembangan dalam uterus.
            Placenta
( chorionic Gonadotropin ) memproduksi estrogen dan progesteron. Selama hamil
ginjal mensekresi sejumlah besar chorionic gonadotropin dalam urine. Keadaan
ini sudah dinyatakan setengan abad yabg lalu dalam mengembangkan tes kehamilan
yang sudah familiar.
Kelenjar pineal
Bentuknya kecil seperti peniti dekat ujung bawah ventrikel III dari otak.
Lokasi ini mudah pada anak, tetapi menjadi fibrosa dan krusta dengan penyimpanan
kalsium pada usia dewasa. Kelenjar pineal memproduksi sejumlah hormon dalam
jumlah kecil dan yang paling penting adalah melatonin. Melatonin merupakan
hormontropic inhibisi yang berefek pada ovarium dan dipikirkan. Kelenjar ini
juga terlibat dalam pubertas dan siklus menstruasi pada wanita, sebab kelenjar
perineal menerima dan berespon pada informasi – informasi sensori dari saraf
optic dan kadang-kadang disebut mata ketiga “ kelenjar pineal gunakan informasi
mengenai perubahan tingkat cahaya untuk memutuskan perlu keluarnya melatonin.
            Kadar melatonin
meningkat selama malam dam menurun pada sian hari. Siklus ini berfariasi
sebagai pengatur waktuinternal tubuh.
Struktur Endokrin Lain
Penelitian tetapi sistem endokrin menunjukan bahwa pada
setiap orang dan sisitem punya jaringan endokrin. Jaringan dalam ginjal,
lambung, usus ( intestine ) dan organ –organ lain mensekresi hormon unutk
mengatur macam-macam fungsi penting manusia. Satu dari hormon ini adalah Atrial
Natriuretic Hormon ( ANH ). Di sekresi oleh sel-sel pada dinding atrium
jantung. ANH penting untuk mengatur homeostatis cairan dan lelektrolit. ANH
antagaonis terhadap aldosteron, yang menstimulasi ginjal untuk menahan ion- ion
sodium dan air, maka ANH menstimulus kekuranagn ion sodium dan air.
Latihan / olah raga dan Diabetes Melitus
Tipe I adalah insulin dependent Diabetes Melitus di
karakteristikkan dengan peningkatan kadar glukosa darah sebab kurangnya insulin
sehingga cegah glukosa masuk ke sel. Bagaimanapun latihan fisiologis mis. Aerobic
akan meningkatkan sejumlah reseptor – reseptor insulin dalam sel-sel target dan
tarikan insulin dari reseptor – reseptor. Kondisi ini membiarkan sejumlah
insulin 
berefek lebih besar daripada dengan cara lain. Latihan
ini mengurangi kodisi berat dari diabetes.
            Semua
bentuk diabetes ini memanfaatkan terapi latihan ini, yang tidak hanya bentuk
pengobatan natural dan biaya efektif tapi juga dapat mengurangi  atau mencegah masalah-masalah lain seperti
obesitas dan penyakit jantung.
 

0 komentar:
Post a Comment