BAB 1
PENDAHULUAN
Administrasi Kebijakan Kesehatan
adalah cabang dari ilmu Administrasi yang khususnya mempelajari bidang
kesehatan suatu masyarakat. Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah cabang ilmu
kesehatan yang mempelajari kondisi-kondisi dan kejadian-kejadian sehat dan
sakit pada masyarakat.
Pengertian administrasi dapat
didekati dari dua pengertian, yaitu sebagai unsur statis administrasi
(organisasi) dan sebagai unsur dinamis administrasi (manajemen).
Organisasi
merupakan suatu wadah/institusi/kelompok/ikatan formal di mana terdapat
orang-orang yang saling bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu yang
telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen
merupakan suatu proses/kegiatan kerja sama yang dilakukan oleh anggota-anggota
organisasi untuk menggerakkan unsur-unsur manajemen dalam mencapai tujuan tadi.
Macam-macam kegiatan/aktivitas kerja sama tersebut dapat disebut sebagai fungsi
manajemen. Manajemen dipimpin oleh seorang manajer yang dalam kepemimpinannya ia
mengenakan atribut kepemimpinan tertentu (leadership).
RUMUSAN MASALAH
Dalam penyusunan
makalah ini adapun rumusan masalah yang kami angkat adalah :
1.
Apa pengertian evaluasi sebagai fungsi
manajemen ?
2.
Apa tujuan evaluasi ?
3.
Bagaimana proses evaluasi dapat berjalan
dengan baik ?
4.
Mengapa perlu dilakukan evaluasi ?
TUJUAN DAN MANFAAT
Berangkat
dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan dan manfaat dari penyusunan makalah
ini adalah untuk :
1.
Agar mahasiswa mengetahui pengertian evaluasi
sebagai fungsi manajemen
2.
Agar mahasiswa mengetahui tujuan dan
proses evaluasi
3.
Untuk memenuhi salah satu persayaratan
dalam mengikuti mata kuliah Administrasi Kebijakan Kesehatan
BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN EVALUASI
Fungsi
manajemen adalah masing-masing bentuk kegiatan manajemen dengan spesifikasi
tertentu dan dilaksanakan pada periode-periode tertentu. Salah satu fungsi
manajemen adalah evaluation atau penilaian.
Evaluasi
sama pentingnya dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya yaitu perencanaan,
pengorganisasian, pemantauan, dan pengendalian. Terkadang fungsi pemantauan dan
fungsi evaluasi sulit untuk dipisahkan. Fungsi manajemen puncak misalnya
meliputi semua fungsi dari perencanaan sampai pengendalian. Oleh karena itu,
evaluasi sering dilakukan oleh pimpinan organisasi dalam suatu rapat kerja,
rapat pimpinan, atau temu muka baik secara reguler maupun dalam menghadapi
kejadian-kejadian khusus lainnya.
Sebagai
bagian dari fungsi manajemen, fungsi evaluasi tidaklah berdiri sendiri.
Fungsi-fungsi seperti fungsi pemantauan dan pelaporan sangat erat hubungannya
dengan fungsi evaluasi. Di samping untuk melengkapi berbagai fungsi di dalam
fungsi-fungsi manajemen, evaluasi sangat bermanfaat agar organisasi tidak mengulangi
kesalahan yang sama setiap kali.
Evaluasi
adalah proses pengumpulan dan analisis data secara sistematis yang diperlukan
dalam rangka pengambilan keputusan, GAO (1992:4). Evaluasi akan menghasilkan
umpan balik dalam kerangka efektifitas pelaksanaan kegiatan organisasi. Menurut
Departement of Health & Human Service,
evaluasi adalah proses untuk mengumpulkan informasi. Sebagaimana dengan proses
pada umumnya, evaluasi harus dapat mendefinisikan komponen-komponen fase dan
teknik yang akan dilakukan.
Menurut
W. Dunn, istilah evaluasi mempunyai arti yang berhubungan, masing-masing
menunjukkan pada aplikasi beberapa skala nilai terhadap hasil kebijakan dan
program. Secara umum istilah evaluasi dapat disamakan dengan penaksiran,
pemberian angka, dan penilaian kata-kata yang menyatakan usaha untuk
menganalisis hasil kebijakan dalam arti yang lebih spesifik. Evaluasi berkenaan
dengan produksi informasi mengenai nilai atau manfaat hasil kebijakan.
Pengertian
lain dikemukakan oleh Peter H. Rossi (1993:5) menyebutkan bahwa
evaluasi merupakan aplikasi penilaian yang sistematis terhadap konsep, desain,
implementasi, dan manfaat aktivitas dan program dari suatu organisasi. Dengan
kata lain, evaluasi dilakukan untuk menilai dan meningkatkan cara-cara dan
kemampuan berinteraksi organisasi yang pada akhirnya akan meningkatkan
kinerjanya.
Evaluasi
adalah proses penilaian yang sistematis, pemberian nilai, atribut, apresiasi
dan pengenalan permasalahan serta pemberian solusi atas permasalahan yang
ditemukan. Dalam berbagai hal, evaluasi dilakukan melalui monitoring terhadap
sistem yang ada. Namun demikian, evaluasi kadang-kadang tidak dapat dilakukan
dengan hanya menggunakan informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi pada
organisasi saja.
B.
TUJUAN
EVALUASI
Tujuan
dilaksanakannya evaluasi diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Untuk
memberikan penilaian terhadap pelaksanaan aktivitas dan program organisasi
2. Untuk
memperbaiki kebijaksanaan pelaksanaan program dan perencanaan program yang akan
datang
3. Untuk
mengembangkan program-program dan teknik baru bagi peningkatan kinerja
4. Untuk
mengadakan perencanaan kembali yang lebih baik dari suatu program
5. Untuk
meningkatkan efektivitas manajemen pelaksanaan kegiatan
Secara
umum, jika dihadapkan pada suatu pertanyaan mengapa perlu dilakukan evaluasi ?
maka terdapat beberapa jawaban seperti berikut
:
1. Karena
evaluasi merupakan fungsi manajemen
2. Karena
evaluasi merupakan mekanisme umpan balik bagi perbaikan
3. Karena
evaluasi akan dapat menghindarkan organisasi dari mengulangi kesalahan yang
sama
4. Karena
evaluasi akan dapat menemukan dan mengenali berbagai masalah yang ada di dalam
organisasi dan mencoba mencari solusinya
C.
KLASIFIKASI
EVALUASI
Klasifikasi
evaluasi dapat dilakukan berdasarkan pada
:
1. Apa
yang dievaluasi
2. Tujuan
evaluasi
3. Fokus
evaluasi
4. Pendekatan
evaluasi
5. Orientasinya
Berdasarkan
apa yang dievaluasi, evaluasi dapat dibagi ke dalam beberapa kelompok :
§ Evaluasi
kegiatan
§ Evaluasi
program
§ Evaluasi
kebijakan
§ Evaluasi
pengelolaan kebijakan
§ Evaluasi
pengelolaan sumber daya manusia
§ Evaluasi
terhadap sistem dan governance
§ Evaluasi
terhadap struktur, mekanisme, dan prosedur
§ Evaluasi
efisiensi, efektifitas, kehematan, dan kelayakan
Penggolongan
evaluasi berdasarkan tujuan evaluasi dapat meliputi :
§ Evaluasi
untuk tujuan tertentu, misalnya : untuk mempelajari fakta dan kemungkinan
perbaikannya, untuk meningkatkan akuntabilitas, dan untuk meningkatkan kinerja
§ Goal free evaluation atau
evaluasi untuk mencari peluang perbaikan yang tidak ditetapkan terlebih dahulu
Berdasarkan
fokus evaluasinya, evaluasi dapat dibagi ke dalam lima kelompok :
§ Input
Evaluation
Evaluasi input yaitu
evaluasi untuk menilai suatu program yang belum atau akan dilaksanakan
§ Process
Evaluation
Evaluasi proses yaitu
evaluasi untuk menilai proses atau kegiatan
§ Output
Evaluation
Evaluasi output yaitu
evaluasi untuk menilai hasil kegiatan program
§ Impact
Evaluation
Evaluasi dampak yaitu evaluasi
untuk menilai dampak dari hasil pelaksanaan program
Berdasarkan
pendekatannya, evaluasi dapat dibagi ke dalam
;
§ Evaluasi
semu
Evaluasi semu adalah
evaluasi yang menggunakan pendekatan atau metode deskriptif untuk menghasilkan
informasi yang valid dan dapat dipercaya tanpa berusaha untuk menanyakan
tentang manfaat atau nilai dari hasil-hasil tersebut terhadap individu,
kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan.
§ Evaluasi
formal
Evaluasi formal adalah
evaluasi yang menggunakan pendekatan deskriptif untuk menghasilkan informasi
yang valid dan cepat dipercaya mengenai hasil-hasil kebijakan tetapi mengevaluasi hasil tersebut
atas daasar tujuan program kebijakan yang telah diumumkan secara formal oleh
pembuat kebijakan.
§ Evaluasi
keputusan teoritis
Evalusi
keputusan teoritis adalah evaluasi yang menggunakan pendekatan deskriptif untuk
menghasilkan informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan valid mengenai
hasil-hasil kebijakan yang secara eksplisit dinilai oleh berbagai macam pelaku
kebijakan
Berdasarkan
orientasinya, evaluasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kategori sebagai
berikut :
§ Evaluasi
yang proaktif (proactive evaluation)
Evaluasi proaktif ini
dapat dilakukan sebelum suatu kebijakan/program ditetapkan
§ Evaluasi
yang klarifikatif (clarificative
evaluation)
Evaluasi klarifikatif
ini berfokus pada klarifikasi struktur internal dan fungsi dari suatu program
dan kebijakan
§ Evaluasi
interaktif (interactive evaluation)
Evaluasi intreaktif ini
dapat digunakan untuk memperoleh informasi atas implementasi program
§ Evaluasi
monitoring (monitoring evaluation)
Evaluasi monitoring ini
sangat tepat digunakan ketika program sudah dalam pelaksanaan. Evaluasi ini
sudah melibatkan pengembangan sistem untuk pemantauan kemajuan program
§ Evaluasi
dampak (impact evaluation)
Evaluasi ini digunakan
untuk menilai hasil dan dampak program yang sudah mapan. Evaluasi ini dapat
digunakan untuk membuat keputusan tentang penghargaan atau kemanfaatan program.
Evaluasi ini disebut juga evaluasi sumatif.
BAB 3
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Sebagai
kesimpulan tujuan evaluasi sangat tergantung dari kebijakan pimpinan organisasi
yang diberi wewenang untuk melakukan evaluasi dengan mempertimbangkan berbagai
kendala yang ada. Evaluasi yang dilakukan oleh pihak luar secara eksplisit
menyatakan tujuan evaluasi tersebut secara jelas, sehingga dapat didesain suatu
evaluasi yang secara paragmatis dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
B.
SARAN
Bagi
mahasiswa yang sedang atau akan melaksanakan kegiatan evaluasi manajemen harus
lebih memahami cara-cara atau prosedur dalam melaksanakan proses evaluasi.
Selain itu, sebelum melaksanakan kegiatan evaluasi harus diketahui dahulu
tujuan dan proses evaluasi itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Prayitno
S.; Dasar-dasar Administrasi Kesehatan
Masyarakat; Airlangga University Press,
Surabaya,
2005.
Manulang;
Dasar-dasar Manajemen; Ghalia
Indonesia, cetakan ke 15, Jakarta, 1992.
Amsyari
F.; Prinsip-prinsip dan Dasar Statistik
dalam Perencanaan Kesehatan; Lembaga
Penerbitan
Universitas Airlangga, Surabaya, 1975.
Basu
Swastha; Azas AzasManajemen Modern;
Penerbit Liberty, Yogyakarta,, 1984.
www.google.com//mengenal sistem manajemen
perusahaan Chapter. 14 . Evaluasi Manajemen
(1) « Smk Negeri 3 Kimia Madiun.htm
makasih ya
ReplyDelete